BELAWAN | GLOBAL SUMUT
-Ternyata aksi curang para oknum penampung dan supir pengangkut BBM
melalui molbil tangki "kencing" dijalan bukan hanya berlangsung untuk
jenis BBM jenis bensin, solar dan avtur saja di daerah
Belawan, ternyata aksi nakal oknum penampung dan para supir tersebut
juga berlaku pada jenis CPO (Crude Palm Oil) atau yang lebih dikenal
masyarakat dengan minyak kelapa sawit. Hal ini tampak sangat jelas
aktivitas pencurian dari truk - truk tangki pengangkut CPO tersebut di
jalan pelabuhan raya Belawan tanpa hambatan sedikitpun, para supir truk
pengangkut minyak CPO tersebut dengan antri di gudang jalan raya
pelabuhan belawan (kampung Salam) di salah satu gudang bahkan Aksi
tersebut seperti legal serta dengan tenang menurunkan muatan mereka
didalam gudang yang diduga milik "P" tersebut.Senin (17/6/3013).
Dari
pantauan di lokasi dua truk tangki dengan BK 8501 CF dan BK 8700 LU
tampak keluar dari lokasi gudang teresebut, diduga setelah selesai
melakukan aksi "pembuangan muatannya" di lokasi tersebut, aksi kencing
ini jelas - jelas dilakukan sangat transapran dan terlihat umum di
wilayahnya polsekta Belawan (Polres Pelabuhan red), seolah - olah aksi
ini legal untuk dilakukan para oknum dan supir truk tersebut, informasi
yang berhasil dihimpum wartawan ini dilapangan menyebutkan bahwa aksi nekat
para supir dan oknum penampung tersebut, disebut - sebut karena mendapat
perlindungan dari oknum yang bertugas di Belawan dan adanya kerjasama
yang terjalin harmonis dengan sejumlah oknum Kuli tinta terbitan medan
yang ngepos di belawan,
informasi dari sumber yang meminta
namanya tidak ditulis demi alasan keamanan mengatakan, setiap bulan
oknum kuli tinta tersebut datang kelokasi ini untuk mengambil jatah
kepada pengelolah gudang tersebut demikian juga dengan oknum yang di
sebut - sebut pengawas yang datang kelokasi tersebut, kalau tidak mana
mungkin mereka berani bang, ujar sumber tersebut.
salah
satu pabrik pengolohan minyak kelapa sawit tesebut yang hanya berjarak
100 meter dari lokasi penampungan CPO tersebut ketika akan dikonfirmasi
terkait hal ini menolak, salah seorang securiti mengatakan bahwasanya
kami hanya menerima sesuai dengan apa yang dikirim ke pabrik ini, dan
berapa batas toleransi penyusutan CPO
tersebut, kami tidak mengetahuinya secara persis dan ketika disinggung
untuk bertemu dengan pihak humas atau manajemen pabrik tersebut,
securiti tersebut mengatakan mereka sedang rapat pak, ujar securiti
tersebut terkesan menutupi. (Red/GS/Mdn)
Posting Komentar
Posting Komentar