MEDAN MARELAN | GLOBAL SUMUT- Pimpinan Majlis
Taklim/KBIH Jabal Noor Medan Al-Ustadz KH Zulfiqar Hajar Lc mengagumi
pelaksanaan Majelis Muwasholah Baina Ulama Muslimin (Pertemuan Silaturahmi
Antarulama Muslim) se-Asia-Afrika dan Eropa di Hotel Putra Jaya Kuala Lumpur, Malaysia 5-7 Desember.
Kegiatan seperti ini perlu juga dilaksanakan di Medan untuk dapat mengumpulkan ulama tidak saja seantero tanahair, tetapi juga jika perlu se-dunia. Hal ini akan saya sampaikan kepada pengurus MUI Sumut dan Medan,katanya kepada wartawan di Medan, kemarin, tentang keikutsertaannya sebagai utusan Sumut dalam kegiatan akbar internasional yang dihadiri ribuan ulama dari tiga benua itu.
Di antaranya Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Kamboja, Vietnam, Brunei Darussalam dan Yaman (Asia) serta Etiopia (Afrika) dan Turki (Eropa)
Selain KH Zulfiqar Hajar, turut dalam rombongan Sumut di antaranya Pimpinan Majelis Sholawat Darusshofa Medan Ustadz Mufti Ahmad Nashihin, Ustadz Drs H Hamid Mashudi, dr Hasanul Arifin, Ustadz H Aswan Ramidi dan Syekh H Muhammad Husni Ginting Lc DIPL dari Langkat.
Dalam kegiatan itu menampilkan narasumber Habib Umar Dailallah Allamah Al-Habib Omar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz (Hadaramaut Yaman) membahas tentang Menghidupkan dan Mempertingkatkan Tilawah Taklim dan Takziyah dalam Memperkasa Tarbiyah dan Dakwah Masa Kini.
Kekaguman yang dirasakan KH Zulfiqar Hajar, karena panitia pelaksanaan kegiatan itu sangat mengormati ulama serta memposisikan mereka pada tempat terhormat Bahkan, selama kegiatan berlangsung tidak ada seorang pun peserta bersuara untuk bercakap-cakap dengan temannya dan telepon selular/HP tidak ada yang diaktifkan.
Ulama dan ustadz kondang yang juga Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Medan ini juga mengagumi ulama dari Kamboja yang ikut dalam even akbar internasional itu.
Jika pada 15 tahun yang lalu ulama dan penghafal Alquran (hafizh) Kamboja kehidupan mereka sangat tertekan, bahkan banyak yang dibunuh oleh Pemerintah Kamboja, namun dengan adanya kegiatan akbar ini kondisinya sangat jauh berbeda.
Dia berharap Pemerintah Indonesia bersama Pemprovsu dan Pemkab/Pemko bekerjasama dengan MUI Sumut dan MUI kabupaten/kota se-Sumut dapat menghadirkan ulama besar dari penjuru dunia dengan membuat perhelatan besar di daerah ini.(NRD)
Kegiatan seperti ini perlu juga dilaksanakan di Medan untuk dapat mengumpulkan ulama tidak saja seantero tanahair, tetapi juga jika perlu se-dunia. Hal ini akan saya sampaikan kepada pengurus MUI Sumut dan Medan,katanya kepada wartawan di Medan, kemarin, tentang keikutsertaannya sebagai utusan Sumut dalam kegiatan akbar internasional yang dihadiri ribuan ulama dari tiga benua itu.
Di antaranya Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Kamboja, Vietnam, Brunei Darussalam dan Yaman (Asia) serta Etiopia (Afrika) dan Turki (Eropa)
Selain KH Zulfiqar Hajar, turut dalam rombongan Sumut di antaranya Pimpinan Majelis Sholawat Darusshofa Medan Ustadz Mufti Ahmad Nashihin, Ustadz Drs H Hamid Mashudi, dr Hasanul Arifin, Ustadz H Aswan Ramidi dan Syekh H Muhammad Husni Ginting Lc DIPL dari Langkat.
Dalam kegiatan itu menampilkan narasumber Habib Umar Dailallah Allamah Al-Habib Omar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz (Hadaramaut Yaman) membahas tentang Menghidupkan dan Mempertingkatkan Tilawah Taklim dan Takziyah dalam Memperkasa Tarbiyah dan Dakwah Masa Kini.
Kekaguman yang dirasakan KH Zulfiqar Hajar, karena panitia pelaksanaan kegiatan itu sangat mengormati ulama serta memposisikan mereka pada tempat terhormat Bahkan, selama kegiatan berlangsung tidak ada seorang pun peserta bersuara untuk bercakap-cakap dengan temannya dan telepon selular/HP tidak ada yang diaktifkan.
Ulama dan ustadz kondang yang juga Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Medan ini juga mengagumi ulama dari Kamboja yang ikut dalam even akbar internasional itu.
Jika pada 15 tahun yang lalu ulama dan penghafal Alquran (hafizh) Kamboja kehidupan mereka sangat tertekan, bahkan banyak yang dibunuh oleh Pemerintah Kamboja, namun dengan adanya kegiatan akbar ini kondisinya sangat jauh berbeda.
Dia berharap Pemerintah Indonesia bersama Pemprovsu dan Pemkab/Pemko bekerjasama dengan MUI Sumut dan MUI kabupaten/kota se-Sumut dapat menghadirkan ulama besar dari penjuru dunia dengan membuat perhelatan besar di daerah ini.(NRD)
Posting Komentar
Posting Komentar