0
MEDAN | GLOBAL SUMUT-Plt.Walikota Medan Drs HT Dzulmi Eldin S MSi Eldin dan Kapoldasu Irjen Pol Syarief Gunawan Tinjau Persiapan Gereja Gelar Ibadah NatalP) Rg Sei Batang Serangan Jalan Sei Batang Serangan. Keseluruhan gereja yang ditinjau umumnya telah siap melaksanakan ibadah Natal mulai petang sampai malam hari.
               
Eldin bersama Kapoldasu dan rombongan sama-sama  mengecek  kondisi dalam maupun luar gereja. Pada saat itu ratusan jemaat telah hadir untuk melaksanakan ibadah Natal yang digelar petang hari. Selain itu melakukan dialog dengan panitia perayaan malam Natal , terkait persiapan yang telah dilakukan.
               
Menurut Kapoldasu, pengamanan yang dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para jemaat melaksanakan ibadah sehingga doa yang dipanjatkan diterima Tuhan. Dengan demikian tidak ada gangguan sedikitpun, baik di Kota Medan maupun sleuruh Sumatera Utara. Sedangkan metode pengamanan yang dilakukan yakni terbuka dan tertutup.
               
“Pengamanan terbuka adalah pengamanan yang dilakukan aparat berseragam lengkap, sedangkan  pengamanan tertutup dilakukan dengan menyusupkan aparat di tengah-tengah jemaah. Selain itu ada juga aparat Polri dan TNI yang mengamankan dari dalam, termasuk rekan-rekan wartawan. Begitu ada gangguan, tentunya langsung dilaporkan kepada aparat kepolisian,” kata Kapolda.
               
Disinggung mengenai jumlah personel yang diturunkan, Kapoldasu mengaku cukup banyak tanpa menyebutkan penjelasan secara rinci. Yang pasti aparat yang diturunkan tidak hanya mengamankan gereja di Kota Medan, tetapi juga di seluruh kota maupun kabupaten lain di Sumatera Utara.
               
Pengurus Pahartaon (yang mengawasi harta benda gereja) Gereja HKBP Sudirman Sintua  H Sibarani mengatakan, pihaknya telah menurunkan pegawai maupun satpam untuk mengawasi dan mengamankan gereja pada saat ibadah berlangsung. Setiap setengah jam sekali melakukan pemantauan, jika menemukan benda-benda aneh segera dilaporkan. Selain itu kepada untuk jemaat telah diingatkan agar melihat kiri dan kanan. Apabila melihat ada orang-orang yang tidak dikenal, segera dilaporkan. “Kepada ibu-ibu, kita minta tidak membawa tas besar. Hal itu kita lakukan guna mengantisipasi teror bom,” ujar Sibarani.
               
Untuk jumlah jemaat yang melaksanakan ibadah, Sibarani mengaku cukup banyak dan biasanya melebihi kapasitas gereja sehingga harus ditambah dengan mendirikan teratak di halaman gereja. Dijelaskannya, daya tampung gereja mencapai 1.500 orang jemaat, sedangkan jumlah jemaat yang hadir bisanya mencapai 2.500  dan bisa lebih lagi. Dia mengaku seluruh jemaat merasa tenang dan aman, sebab aparat Polri, TNI, Dishub, Satpol PP dan Kepala Lingkungan ikur melakukan pengamanan.
               
Setelah itu rombongan Pelaksana Tugas Wali Kota meninjau Gereja GKPS Jalan Cik Ditiro,  Gereja GPIB Jalan Diponegoro, Gereja Khatolik Katederal Jalan Pemuda dan terakhir Gereja GBKP Jalan Sei Batang Serangan.  Umumnya keseluruh panitia perayaan ibadah malam Natal menyatakan tidak ada masalah, baik persiapan maupun pengamanan yang dilakukan sehingga pelaksanaan ibadah dapat berjalan dengan aman dan damai.
               
Sementara itu, Dzulmi Eldin, menyebutkan panitia perayaan Natal maupun pengurus gereja telah melakukan persiapan dengan baik.  Disamping itu mereka pun mengaku merasa aman dan nyaman, sebab  telah mengetahui aparat Polri, TNI dibantu petugas Dishub, Satpol PP dan kepling ikut melakukan pengamanan di setiap gereja. “Jadi baik panitia maupun pengurus gereja, mengaku telah merasa aman,” jelas Eldin.
               
Selanjutnya warga menghimbau kepada warga yang melaksanakan ibadah Natal dan Tahun  Baru 2014 agar tetap menjaga kekondusifan.  Selain itu jika melihat ada benda maupun orang-orang yang mencurigakan agar secepatnya melaporkan, sehingga antisipasi dapat dilakukan dengan cepat oleh aparat keamanan terdekat.
               
“Jumlah gereja di Kota Medan lebih kurang 546 gereja. Saya telah mengistruksikan kepada camat, lurah dan kepala lingkungan agar dapat menjaga  dan memantau gereja yang ada di wilayahnya masing-masing, termasuk rumah-rumah yang ditinggalkan umat Kristiani pada saat melaksanakan ibadah,” ungkapnya.
               
Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afinta Karo Karo, pihaknya menggelar Operasi Lilin Toba 2013 untuk mengamankan Hari Natal & Tahun Baru 2014 dengan melakukan pola pengamanan bersama-sama dcengan Pemko Medan dan aparat TNI beserta FKUB. Upaya yang dilakukan adalah pencegahan untuk meminimalkan tindakan-tindakan baik pidana maupun ancaman lainnya.
               
“Sampai sekarang kami belum mendengar informasi-informasi yan berkaitan dengan pidana maupun ancaman lainnya. Harapan kami sebagai tim terpadu dari Polri, TNI dan Pemko Medan bersama FKUB agar pelaksanaan Natal dan Tahun 2014 dapat terlaksana dengan baik,” harap Kapolresta.
               
Dalam melakukan pengamanan gereja, Kapolresta mengatakan ada unur Polri, TNI, Pemko Medan, FKUB dan pengujrus gereja. Jika meneumkan ada benda maupun orang-orang mencurigakan, dapat diinformasikan sehingga dapat ditindaklanjuti.  Untuk masing-masing gereja, jumlah personila yang diturnkan berbeda tergantung dengan kondisi gereja. Semakin banyak jemaatnya dan posisinya berada di lokasi strategis jalan raya, maka personil yang diturunkan bisa mencapai 20 personil.
               
“Sebaliknya jika kadarnya kami anggap tidak terlalu ada gangguan, kami akan turunkan 2 atau sampai 5 personil.  Kita akui pengamanan yang dilakukan di gereja yang berada di Kota Medan lebih banyak, namun derah pinggiran tak luput dari pengamanan. Sebab, jumlah gereja di Kota Medan cukup banyak,” ungkapnya. (red)

Posting Komentar

Top