0
MEDAN | GLOBAL SUMUT- Satu upaya jitu pengentasan kemiskinan adalah menciptakan lapangan kerja seluasnya melalui investasi. Peningkatan investasi dilakukan dengan menciptakan iklim usaha yang baik.

Demikian uraian singkat dari Wakil Gubernur Sumatera Utara Ir H Tengku Erry Nuradi MSi ketika menjadi pembicara dalam Gathering pelaku usaha Medan-Sumatera Utara dan dialog perokonomian 2013 dan menyongsong 2014 di JW Marriot Hotel Jl. Putri Hijau Medan, Rabu (18/12).

Hadir dalam acara tersebut Plt Walikota Medan Tengku Dzulmi Eldin, Asisten Propsu Hj Sabrina, Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI), Konsul Jendral negara sahabat, Kepala Kantor Wilayah BRI Sumut, Pimpinan BUMN/BUMD, Ketua KADIN Sumut dan Medan, Pelaku bisnis dan undangan lainnya.

Wagubsu menjelaskan bahwa salah satu indikator penilaian pertumbuhan ekonomi adalah meningkatnya pendapatan perkapita penduduk. Pendapatan perkapita itu sendiri bisa ditingkatkan dengan membuka lapangan kerja sebanyak mungkin dan menciptakan iklim usaha yang baik. Dalam hal itu, pemerintah provinsi Sumatera Utara dalam perannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah dengan mendorong pertumbuhan usaha dengan menyiapkan infra struktur yang baik.

Sejauh ini, katanya, pemerintah pusat maupun daerah terus berupaya membangun infrastruktur sebaik mungkin dengan program yang strategis pula. Ada beberapa program strategis yang sudah dan sedang dilaksanakan diantraanya pembangunan tol trans sumatera, kawasan ekonomi khusus Sei Mangkei, perluasan pelabuhan Belawan, pembangunan dermaga Kuala Tanjung dan banyak lagi.

Namun perlu disadari bahwa, ternyata, secara umum dalam laju perokonomian peran pemerintah hanya dikisaran 17 persen dan 83 persen lagi adalah dari pihak swasta, beber wagubsu. Dalam kesempatan itu, Wagubsu juga menyampaikan pertumbuhan ekonomi Sumut pada tri wulan III 2013 sebesar 5,95%. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor jasa sebesar 4,42%, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahan 4,34%, pertanian 4,13%, industri pengolahan 3,36% dan terendah di sektor perdagangan, hotel dan restoran yang mencatat hanya 2,94%.

Disampaikannya pula bahwa nilai eksport Sumut sampai Oktober 2013 sebesar US$ 857,79 juta dan terhitung meningkat dibanding bulan September yang hanya sebesar US$ 793,64 juta. Namun yang mengharukan menurutnya adalah nilai Impor dari Januari hingga Oktober 2013 mencatat sebesar US$ 2,62 Milyar. Dari data itu berarti menunjukkan defisit neraca perdagangankita, oleh karena itu Wagubsu menghimbau seluruh pengusaha bersama meningkatkan volume eksport dan mengurangi import dengan berusaha memproduksi sendiri barang import tersebut di Sumatera Utara.

Sementara itu Khairul Mahalli ketua Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia(GPEI) Sumatera Utara Sumatera Utara dalam mengatakan apresiasinya terhadap Pemprovsu dan Pemko Medan yang sejauh ini terus menunjukkan kerjasamanya yang baik. Untuk itu dia berharap kerjasama pemerintah dengan swasta dalam hal ini pengusaha dapat terus terjalin dan dapat saling menguntungkan. Dalam kesempatan itu GPEI sumatera Utara memberikan GPEI Award berupa sertifikat penghargaan kepada Wagubsu, T Zulmi Eldin dan beberapa tokoh lainnya yang dianggap telah memberikan support yang tinggi kepada kegiatan Ekspor di Sumatera Utara.

(Humas Pemprovsu)

Posting Komentar

Top