0
MEDAN|GLOBAL SUMUT- Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sumut sangat mendukung 16 pokok pikiran LDII yang tertuang dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Ormas Islam itu di Balai Kartini Jakarta 13-15 Mei 2014.
Ketua DPW LDII Sumut Ir H Agus Purwanto didampingi Sekretaris Sofyan ST kepada wartawan di Medan, kemarin, mengatakan, LDII sebagai salah satu Ormas Islam yang mempunyai kepedulian terwujudnya kehidupan berbangsa dan bernegara yang berdaulat, bermartabat dan sejahtera, dalam sikapnya yang netral-aktif, memberikan 16 pokok pikiran dalam Rapimnas LDII.
Pertama, sambungnya, LDII berharap agar berbagai tingkatan kekuasaan yang melekat pada seseorang harus dianggap sebagai sebuah amanah yang dititipkan Allah SWT kepada hamba-Nya yang akan diminta pertanggungjawabannya, baik di dunia maupun di Akhirat kelak.
Kedua, LDII mengusulkan agar paket UU Politik harus diperbaiki, sehingga setiap produk tahapan praktik demokrasi harus memenuhi kaedah legitimasi etis dan tidak hanya sekadar legitimasi kuantitatif. Ketiga, LDII berharap selepas berbagai kegiatan politik tahun 2014 agar terus dilaksanakan pendidikan politik demokrasi yang baik bagi rakyat agar demokrasi dapat dimengerti dan dirasakan.
“Keempat, LDII berharap agar praktik demokrasi dapat menuju terjadinya konsolidasi demokrasi yang berakibat rakyat semakin percaya pada demokrasi. Kelima, LDII mengingatkan kepada para elite politik dalam berbagai fungsinya ketika melaksanakan Pemilu sebagai salah satu praktilk demokrasi agar sanggup menerapkan kaedah-kaedah demokrasi yang substansial dan berdasarkan kaedah-kaedah akhlak yang mulia serta tetap mengindahkan Pancasila,” jelas H Agus Purwanto yang menghadiri Rapimnas itu bersama Sekretaris Sofyan serta 19 Ketua DPD LDII Kabupaten/Kota se-Sumut.
Dikemukakannya, pokok pikiran keenam, LDII berharap agar Pilpres 2014 dapat menjamin terpilihnya Presiden dan Wakil Presiden yang mempunyai legitimasi politik yang kuat serta mampu menghasilkan pimpinan nasional yang berfungsi sebagai ‘Khalifah fil Ardhi’ yang ‘Rahmatan lil Alamin’ agar dapat mewujudkan kedaulatan teritorial NKRI, pangan, energi, pertahanan-keamanan, ilmu pengetahuan dan teknologi serta kedaulatan finansial menuju terwujudnya “Baldatun Thoyyibatun wa Robbun Ghofur”.
Ketujuh,  LDII mengusulkan agar format ekonomi nasional dan tata cara pengelolaan kekayaan negara dapat dirumuskan dalam bentuk UU Sistem Perekonomian Nasional dan UU Pengelolaan Kekayaan Negara terlebih dahulu sebagai amanat pasal 33 UUD 1945.
Kedelapan, LDII mengingatkan semua pihak yang diberi amanat mengelola perekonomian Indonesia dan sumber daya alamnya agar memahami bahwa hakekat sebagai amanat/titipan untuk segenap rakyat Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan dan martabat rakyat dana bangsa Indonesia.
Kesembilan, LDII mengusulkan agar dapat terwujud kedaulatan pangan yang simultan untuk kesejahteraan petani dan nelayan perlu disediakan secara khusus lembaga keuangan yang didukung lembaga pemasaran bagi berbagi produk pertanian Indonesia.
Kesepuluh, LDII mendesak agar penggunaan dan pemanfaatan energi panas bumi dan energi terbarukan lainnya dapat dimaksimalkan penyelenggaraannya. Kesebelas, LDII mengusulkan perlunya ditingkatkan penguasaan sektor maritim untuk perluasan wilayah komunikasi politik dan perdagangan.
Kedua belas, LDII menyerukan  agar berbagai pihak yang mengelola program pendidikan dan pelatihan dalam meningkatkan kualitas kompetensi SDM juga memahami itu juga merupakan amanat. Ketiga belas, LDII berharap agar upaya peningkatan kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang menjadi agenda nasional bangsa Indonesia.
Keempat belas, LDII menyerukan kepada segenap penyedia dan pengguna teknologi informasi dan komunikasi (TIK/ICT) di Indonesia agar memproduksi, mengelola dan mempergunakannya secara etis, sehat, cerdas dan produktif dengan tetap mempertimbangkan nilai-nilai moralitas.
Kelima belas, LDII mengimbau kepada seluruh rakyat Indonesia agar menggunakan hak pilihnya secara bertanggungjawab, karena menyangkut masa depan dan kualitas bangsa Indonesia. Sedangkan keenam belas, LDII sebagai Ormas yang bersifat netral-aktif menyerukan kepada seluruh anggotanya untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pilpres 2014 agar dapat sungguh-sungguh berjalan sesuai kaedah-kaedah terkandung dalam makna demokrasi.
RAPIMNAS
Kegiatan Rapimnas yang berlangsung di Balai Kartini Jakarta 13-15 Mei dibuka secara resmi Menteri Agama Dr H Suryadharma Ali MSi yang dihadiri Ketua Umum DPP LDII Prof Dr H Abdullah Syam MA serta unsur pengurus lainnya.
Tampil sebagai narasumber para tokoh nasional, yakni Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Ketua KPK Abraham Samad, Prabowo Subianto,  Kabaharkam Mabes Polri Irjen Pol Putut Eko Bayu Seno, Ketua Kwarnas Pramuka Indonesia Adhyaksa Dault, Dewan Syariah Nasional MUI Pusat Drs Mohammad Hidayat MBA MH, Wakil Sekretaris Umum DPP LDII Dr Basseng MPd, Dr Nungky Munir MBA (staf pengajar senior PPM Managemen) serta Redaktur Harian Kompas J Osdar dan Redaktur Senior Idrus F Shahab.
Dalam Rapimnas LDII itu juga diwarnai pengukuhan pengurus Majelis Taujih wal Irsyad (MTI) diketuai KH Kasmudi Ashshidqi, melansir buku Syaroh Asmaul Husna dan 7 Transaksi Riba dan Akad-akad Transaksi Halal serta penandanganan spanduk bertemakan :”Kepemimpinan Profesional Religius untuk Mewujudkan Indonesia yang Semakin Bermartabat” dilakukan seluruh peserta Rapimnas. Sedangkan pembacaan 16 pokok pikiran Rapimnas disampaikan Ketua DPP LDII Ir H Chriswanto Santoso. (Red-01))
 

Posting Komentar

Top