0
MEDAN | GLOBAL SUMUT-Walikota Medan Drs HT dzulmi Eldin meminta kepada perusahaan periklanan agar didalam pemasangan iklannya agar selalu memperhatikan nilai-nilai etika dan estetika, karena masih adanhya iklan-iklan yang vulgar tidak sesuai dengan budaya, sehingga pemerintah Kota Medan mendapat teguran keras dari masyarakat,kepada Persatuan Pemngusaha Periklanan (P3I) diminta agar menindak anggotanya yang menampilkan iklan yang melanggar etika tidak sesuai budaya.

Hal ini dikatakannya saat membuka Musyawarah Kerja Nasional Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) ke-XI, Jumat (13/2) di Grand Aston Medan, hadir Kepala Badan Ekonomi Kreatif  Triawan Munaf, Sekjen P3I pusat Adnan Iskandar, Dewan pembina P3I Iskandar ST dan para peserta munas.   

Dikatakannya, pemerintah Kota Medan akan menata priklanan yang ada di Kota Meda, penempatan pemasangan iklan harus sesuai dengan kawasan yang diatur oleh peraturan yang ada, kepada perusahaan periklanan yang selama ini menyalahi ketentuan diberikan waktu untuk menata iklannya sendiri, pemerintah Kota Medan memberikan batasan wakto atau kelonggaran untuk membenahi Kota Medan secara bertahap.

“ Iklan vulgar sudah kita turunkan tetapi dipasang lagi oleh anggotanya, dan kita turuinkan lagi, jadi kita seperti main kucing-kucingan, saya minta tidak ada lagi pemasangan iklan yang melanggar etika, bila nanti ada kedapatan, saya akan tindak tegas perusahaannya, “ tegas Eldin.

Menurutnya, pemerintah Kota Medan pada hakekatnya sangat mendukung industri kreatif terutama dibidang advertising, pemerintah memerlukan insan-insan yang memiliki imajinasi tinggi dan dapat berkarya nyata,  dengan mukernas di Kota Medan akan merangsang generasi muda untuk mencoba berkreasi di ranah periklanan kedepannya.

Ketua Umum Pusat P3I Haris Thaib mengatakan, Kota Medan mendapat amanah menjadi tuan rumah Munas P3I ini, para peserta yang ahadir adalah dari sejumlah daerah yang ada di Indonesia, awalnya periklanan ini merupakan tancap besi  lalu mendapatkan uang   hal ini tidak menunjukkan kreatif, namun terus berkembang  menjadi bilboard dan saat ini berkembang menjadi periklanan, untuk itu kepada para perusahaan periklanan diminta untuk lebih kreatif lagi dan lakukan koordinasi dengan Badan atau Instansi agar periklanan lebih maju lagi.(Wagianto)

Posting Komentar

Top