0
MEDAN | GLOBAL SUMUT-PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Belawan atau Pelindo I Belawan dan Belawan International Container Terminal (BICT) terus berbenah untuk meningkatkan pelayanan jasa kepelabuhanan kepada para pengguna jasanya. Sebagai pelabuhan terbesar ketiga di Indonesia, penataan dan pengembangan Pelabuhan Belawan menjadi salah satu program strategis untuk mendukung dan meningkatkan daya saing logistik di tingkat regional maupun global.

Berbagai program strategis yang akan dilakukan Pelindo I untuk penataan dan pengembangan Pelabuhan Belawan diantaranya adalah Pengembangan alur pelayaran dan Perpanjangan Terminal Petikemas Tahap II sepanjang 350 meter. Beberapa program strategis lainnya yang yaitu  pembangunan terminal curah kering, pengembangan fasilitas pelabuhan di Dermaga Industri Kimia Dasar (IKD), pengoperasian terminal penumpang di Belawan Lama, pembangunan Car Terminal, revitalisasi terminal konvensional dan penataan terminal multipurpose Belawan.

Berbagai program strategis ini diharapkan mampu meningkatkan produktifitas bongkar muat dan pelayanan yang berkualitas kepada seluruh pengguna jasa kepelabuhanan di Pelabuhan Belawan.

ACS Humas Pelindo I, M. Eriansyah, mengatakan bahwa Pelindo I akan terus melakukan continous  improvement, baik dari segi level of service, penataan di bagian internal dan eksternal perusahaan, maupun inovasi-inovasi untuk meningkatkan pangsa pasar. Dari segi level of service, Pelindo I akan menerapkan Standar Pelayanan Minimal di seluruh pelabuhan yang dikelolanya, sehingga komitmen dari Pelindo I kepada pengguna jasa untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dapat diwujudkan.   “Peningkatan pelayanan jasa kepelabuhanan tersebut dilakukan dengan terus mengedepankan semangat perubahan sesuai dengan tata nilai perusahaan yang tertuang dalam CIPTa (Customer Focus, Integrity, Profesionalism dan Teamwork), serta dilakukan secara professional, taat azas, berdasarkan ketentuan hukum dan sesuai dengan prinsip Good Corporate Govermance (GCG), “ ujar Eriansyah.  Pasca UU no. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, peran Pelindo I yang berfungsi sebagai Port Operator di pelabuhan menjadikan Pelindo I semakin fokus dalam memberikan pelayanan yang prima dan berkualitas kepada pengguna jasa. Dalam pelayanan kepelabuhanan di Pelabuhan Belawan, selain Pelindo I ada beberapa instansi terkait yang ikut aktif dalam memberikan pelayanannya yaitu instansi pemerintah yang berfungsi sebagai regulator seperti Otoritas Pelabuhan dan Syahbandar, pengamanan pelabuhan (KP3), custom (Bea Cukai), kesehatan (termasuk Balai Karantina), keimigrasian dll, maupun asosiasi sebagai pengguna jasa pelabuhan, seperti perusahaan pelayaran, eksportir dan importir, ekspedisi dan perusahaan bongkar muat.  Untuk menjalin komunikasi yang baik dengan seluruh instansi, asosiasi, pengusaha dan seluruh pengguna jasa pelabuhan, Pelindo I rutin mengadakan dan mengikuti pertemuan yang tergabung dalam komunitas maritim (port community), yang dapat menampung setiap keluhan, memberikan solusi dan perbaikan kinerja pelayanan ke depan, dan memperkuat kerjasama dengan seluruh pihak.

Peningkatan pelayanan yang dilakukan secara terus menerus oleh Pelindo I ini untuk menghasilkan pelayanan yang berkualitas, mudah, cepat dan murah. Yang kesemuanya ini  bertujuan untuk memperbaiki kinerja logistik Indonesia yang akan menciptakan peningkatan daya saing nasional di pasar regional maupun global.  Kemajuan kinerja logistik ini diakui positif oleh Bank Dunia. Dalam survei Logistics Performance Index (LPI) 2014 yang dikeluarkan, peringkat Indonesia berada diposisi 53 yang mengalami peningkatan pada posisi sebelumnya berada di 59.

Di dunia internasional, secara periodik Bank Dunia mengeluarkan hasil kajian tentang indeks logistik 155 negara  di dunia yang dikenal dengan istilah logistic performance index (LPI). Pemeringkatan LPI menerapkan skor rata-rata logistik sebuah negara yang dinilai dalam enam parameter utama. Keenam parameter tersebut adalah (a) efisiensi proses clearance (yaitu kecepatan, kesederhanaan dan prediktabilitas formalitas) oleh lembaga berwenang, termasuk Bea Cukai; (b) Kualitas infrastruktur perdagangan dan transportasi terkait (misalnya pelabuhan, rel kereta api, jalan, teknologi informasi); (c) Kemudahan pengiriman dengan harga yang kompetitif; (d) Kompetensi dan kualitas jasa logistik (misalnya, operator transportasi, proses pabean); (e) kemudahan melacak barang kiriman; (f) Ketepatan waktu pengiriman sesuai dengan waktu yang diharapkan 

“Peningkatan peringkat Logistics Performance Index ini merupakan bukti  perbaikan kinerja logistik di Indonesia, dan Pelindo I sebagai salah satu operator pelabuhan di wilayah Indonesia bagian barat, turut menjadi bagian yang mendukung peningkatan daya saing dan kinerja logistik Indonesia, baik secara regional maupun global,” jelas Eriansyah.(Abu)  

Posting Komentar

Top