0
LANGSA | GLOBAL SUMUT-Panitia Khusus (Pansus) Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Langsa untuk RSUD dinilai impoten.Pasalnya, sampai hari ini Tim Pansus belum juga menyimpulkan hasil kunjungan mereka ke RSUD Langsa, pasca aksi demo para tenaga medis beberapa waktu lalu.

Diduga oknum anggota DPRK Langsa yang tergabung dalam Pansus tersebut membiarkan konflik antara para tenaga medis dan Direktur RSUD Langsa dr Syarbaini.
Direktur Eksekutif Gajah Puteh Sayed Zahirsyah Al-Mahdaly Kepada wartawan,mengatakan, pasca aksi demo para tenaga medis RSUD Langsa yang menuntut dr.Syarbaini,M.Kes dicopot dari jabatan Direktur Rumah Sakit milik Pemko Langsa itu, DPRK telah membentuk Pansus guna menyelidiki persoalan yang terjadi di RSUD Langsa. Bahkan tak menunggu lama, tim Pansus Dewan yang dipimpin langsung Ketua DPRK Langsa Burhansyah, langsung turun ke lapangan.(11/12)

Namun hingga kini hasil Pansus Dewan untuk RSUD Langsa belum juga diketahui. Sementara konflik di RSUD Langsa antara tenaga medis dengan Syarbaini terus berlanjut, hingga mempengaruhi proses pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.

“Patut kita duga anggota Dewan ikut bermain dalam kasus RSUD Langsa. Malah ada dugaan anggota dewan punya saham tertentu di RSUD Langsa, sehingga mempengaruhi tugas dan fungsinya sebagai wakil rakyat,” kata Sayed Zahirsyah.

Dikatakan Sayed, dugaan tersebut tampaknya pantas dialamatkan pada anggota DPRK Langsa terkait konflik internal RSUD Langsa. Hal ini dibuktikan dengan kinerja Pansus dewan yang lemah dan terkesan sangat tertutup.

Sementara itu Wakil Ketua DPRK Langsa yang juga anggota Pansus RSUD Langsa Faisal mengatakan hasil Pansus Dewan terkait konflik di RSUD memang belum disimpulkan. Namun Faisal mangatakan kalangan dewan terus bekerja keras lebih cepat agar hasil Pansus bisa segera diambil kesimpulannya.
“Dalam beberapa hari ini hasil Pansus sudah bisa kita simpulkan," ungkap Faisal.(Arman Suharza)

Posting Komentar

Top