0
MARELAN | GLOBAL SUMUT-Sebuah warung berlokasi di kawasan Jalan Datuk Rubiah dirubuhkan pihak Muspika Medan Marelan, karena terindikasi sebagai pendukung gubuk di bantaran Sungai Deli, untuk tempat maksiat, Rabu (17/5).
Memasuki atau menjelang bulan suci Ramadhan tahun 2017, Muspika Medan Marelan menertibkan puluhan warung dan gubuk-gubuk di kawasan Bantaran Sungai Deli Jalan Datuk Rubiah, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan.

Dalam penertiban tersebut Muspika Medan Marelan mengerahkan seluruh kepala lingkungan dan puluhan personil Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk merubuhkan lapak maupun warung yang selama ini dituding sebagai tempat berbuat maksiat pengunjungnya.

Penertiban tersebut semula berlancar, namun ketika petugas memasuki sebuah lokasi tertentu terjadi kericuhan antara sejumlah wanita yang disebut-sebut merupakan pengelola warung dengan petugas.

Kericuhan tersebut dipicu ulah seorang pria dalam rombongan petugas penertiban (yang belum diketahui identitasnya). Pasalnya, ia langsung menghilang setelah seorang wanita melakukan perlawanan.

Beberapa saat kemudian, kericuhan kembali terjadi ketika petugas berupaya membongkar sebuah warung. Sejumlah wanita yang berteriak-teriak terpaksa diamankan beberapa petugas Satpol PP wanita.

Camat Medan Marelan, Parlindungan Nasution mengklaim, selain merupakan jalur hijau, aksi penggusuran tersebut dilakukan atas desakan masyarakat.

Ia juga mengatakan, penertiban itu juga dilakukan setelah pihaknya melakukan pengecekan ke lokasi dan menemukan fakta di lapangan, warung dan gubuk-gubuk berkedok menjual air kelapa muda dan berbagai jenis makanan yang didirikan di bantaran Sungai Deli kerap dimanfaatkan sebagai tempat berbuat mesum. Diharapkan penertiban ini dapat menimbulkan efek jera bagi oknum-oknum pengelola.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Medan Marelan, Drs HM Nurdin Baktiar berharap, penertiban tersebut jangan dilakukan hanya menjelang bulan Ramadhan saja, tetapi terus berkelanjutan, sebab menurutnya sesuai pengalaman selama ini, setelah dirubuhkan akan dibangun kembali oleh pengelolanya.

Pihak MUI Marelan juga mencurigai, warung dan gubuk yang selama ini diduga sebagai tempat berbuat mesum itu disinyalir dibekingi dan dimodali sejumlah oknum aparat tertentu.[rs/abu]

Posting Komentar

Top