Choirul Muna – Anggota Komisi VIII DPR RI |
JAKARTA
| GLOBAL SUMUT-Anggota Panja Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH)
Choirul Muna bersikukuh mempertahankan biaya ibadah haji tahun 2018
tidak naik. Tak hanya itu, politisi NasDem ini menegaskan dirinya tetap
mempertahankan living cost (uang saku) sebesar 1.500 real yang akan
diberikan oleh pemerintah kepada jamaah haji sebelum meninggalkan tanah
air.
"Saya
tetap bersikukuh mempertahankan itu. Justru (saya meminta) bagaimana
pemerintah meningkatkan pelayanannya kepada jamaah. Karena ini untuk
kesejahteraan jamaah," tegasnya usai rapat kerja dengan Menteri Agama di
Jakarta, Kamis (1/2).
Menurutnya
tidak mungkin semua bisa melakukan penukaran uang dari rupiah ke real.
"Orang kampung tidak mungkin yang tidak punya ATM itu menukarkan uang ke
real karena sulit. Tetapi kalau toh itu ada, pastinya nanti akan kena
bunga atau biaya jual yang tinggi," ucap Choirul.
Dia
melanjutkan, kendati fraksi-fraksi lain ingin living cost ini
diturunkan menjadi 1.000 namun pada akhirnya living cost tidak
diturunkan atau tetap 1.500 real.
"Saya
dikeroyok semua fraksi di Komisi VIII Panja BPIH. Tapi alhamdulillah
dengan argumentasi saya, fraksi lain bahkan dari Kementerian Agama pun
maklum, argumen saya bisa diterima," ungkapnya.
Selain
itu, BPIH juga tidak naik dan justru kemungkinan bisa saja turun. Hal
ini menurutnya masih akan ditelusuri dalam rapat Panja. Selain itu, yang
tak kalah penting, makanan jamaah haji saat di Mekah akan meningkat
dari 25 kali kini rasionya menjadi 45 kali.
"Tak
hanya itu, saya mengusulkan koper yang dibawa jamaah selama ini tidak
layak pake, banyak yang rusak itu saya minta diganti. Menteri Agama
menerima usulan itu, sore ini telah ditetapkan dalam kesimpulan rapat.
Dan insyaallah nanti koper, tas, akan lebih bagus. Nah, inilah
perjuangan dari kami untuk rakyat Indonesa, khususnya jamaah haji di
tahun 2018," pungkasnya.[red]
Posting Komentar
Posting Komentar