0
Gawat...!!!Kades Perlis Sunat ADD Alasan Untuk Pajak dan Orang Atas

LANGKAT | GLOBAL SUMUT-Buruknya infastruktur pembangunan jalan-jalan setapak, drainase maupun sanitasi air bersih, dan pembangunan lainnya yang gunakan Anggaran Dana Desa (ADD) di desa Perlis Kecamatan Brandan Barat Kabupaten Langkat disebabkan potongan anggaran, dimana Kepala Desa Junaidi Salim beralasan potongan anggaran tersebut sebagai pajak (pph/ppn) dan untuk orang atas.          

Hal itu diungkap warga setempat (warga desa Perlis-red) saat tim investigasi LSM dan rombongan wartawan Medan lakukan peninjauan ke lokasi-lokasi dimaksud pada jum’at (13/10) lalu.              

“Bagaimana jalan-jalan kami ini mau bagus pak, kabarnya Kepala Desa kami (Junaidi Salim-red) potong anggaran pembangunan, katanya untuk pajak dan orang atas”. Kata warga sa’at tim investigas lakukan pengukuran panjang lebar dan ketebalan jalan setapak di Desa Perlis tersebut.          

Panjang jalan setapak yang dikerjakan di desa Perlis berkisar 120-150 meter, lebar 70 cm-120 cm. Ketebalan sisi samping sekitar 10 cm dan bagian tengah 2-5 cm. Akibatnya kwalitas  jalan setapak di desa Perlis tersebut rawan hancur (1 bulan setelah pekerjaan selesai, batu-batu kerikil bermunculan-red). 

Disisi lain, pembangunan drainase dengan lebar 40 cm gunakan batu-batu bekas runtuhan dinding batako TPU (Tempat Pemakaman Umum), dimana batu-batu tersebut disusun di bagian sisi drainase yang kemudian ditutup dengan semen. 

Sedangkan tembok pagar kuburan yang ambruk dibangun tanpa pondasi yang kokoh, sementara besi tulang untuk tiang dinding dipakai ukuran 0,5 mm.           

Desa Perlis Kecamatan Brandan Barat Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera tergolong desa terpencil. Selain masih dikelilingi kawasan hutan bakau, desa tersebut jarang dijangkau Pemerintahan Daerah kabupaten Langkat (Cukup terima laporan Kades-red). Desa yang dipisahkan kuwala itu gunakan sampan/perahu sebagai alat transportasi.            

Sulitnya terjamah petugas, di desa Perlis tersebut lahirkan mental koruptor. Bagaimana tidak, warga sebut sejak Junaidi Salim jabat sebagai Kepala Desa Perlis asetnya melimpah ruah, Kades yang jarang masuk kantor itu terkesan angkuh dihadapan masyarakatnya.

Desa Perlis Kecamatan Brandan Barat terima Anggaran Dana Desa (ADD) sejak tahun 2015. Junaidi Salim disebut-sebut tidak transparan kepada masyarakat dalam penggunaan ADD itu, namun dalam laporannya petunjuk penggunaan ADD dilaksanakan (Laporan asal bapak senang-red). 

Masyarakat desa Perlis sangat resah dengan Kepala Desanya, namun masyarakat di sana tidak mengerti untuk melaporkan ulah Kepala Desa tersebut. 

Kepala Desa Perlis Kecamatan Brandan Barat Junaidi Salim ketika dikonfirmasi melalui telephon selularnya, Sabtu (14/10) akui desa Perlis terima ADD sejak tahun 2015. “Desa Perlis terima ADD sejak tahun 2015, sedangkan saya sebagai Kepala Desa sejak tahun 2013”. Kata Junaidi.

Ketika ditanya (melalui pesan WA-red) tentang jumlah anggaran dan jenis pekerjaan yang dikerjakan, Junaidi Salim tidak menjawab. Ditanya adanya potongan anggaran untuk pph, ppn dan untuk orang atas ( petugas TPK dan P2AP-red) Junaidi Salim bungkam seribu bahasa.[red]

Posting Komentar

Top