0
MARELAN  | GLOBAL SUMUT-Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan, Ir. H. Akhyar Nasution, M.Si, Sabtu (23/5) mengunjungi Yuda Ramadani, bocah berusia lima tahun yang mengalami patah tulang punggung saat dilahirkan. Akhyar tak bisa menyembunyikan keharuannya melihat semangat dan keceriaan bocah penyandang disabiltas yang hidup bersama ibu dan neneknya di Jalan Marelan Pasar IV Timur itu.

Tanpa canggung Yuda menunjukkan kemampuannya menendang bola dengan sepasang kakinya yang kecil dan terus dalam keadaan bersila tersebut. Akhyar bertepuk tangan melihat kemampuan bocah tersebut. Saat itu, Akhyar memancing Yuda untuk berkomunikasi. Bocah itu pun menanggapinya dengan celotehan yang lucu.

Dalam kunjungan itu, Akhyar juga memberikan bantuan dana dan bahan kebutuhan pokok berupa beras, gula, minyak makan, mi instan kepada Yuda. Di samping itu, Akhyar juga meminta lurah mengurus identitas kependudukan Yuda dan Ibunya yang hilang akibat terbawa banjir. Tidak hanya itu, Akhyar juga meminta Lurah agar memasukkan Yuda dan Ibunya sebagai peserta BPJS Program Penerima Bantuan Iuran (PBI).


“Tolong Pak Lurah diuruskan kartu identitas kependudukan mereka. Sekaligus diuruskan BPJS PBI-nya,” kata Akhyar yang dalam kunjungan itu didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Syarif Armansyah dan Camat Medan Marelan, Muhammad Yunus, dan Lurah Sei Rengas Pulau serta LKP Nenti yang sebelumnya menginformasikan kepada Kadis lingkungan hidup adanya bocah penyandang disabilitas ini.mendapat informasi tersebut Syarif Armansyah yang akrab disapa Pak Bob ini langsung menindaklanjutinya dan memberitahukan kepada plt walikota sehingga hari ini plt walikota datang.

Yuda Ramadani merupakan anak pasangan Rini Kartika dan Imran. Dia lahir pada 2 November 2015 dalam keadaan sungsang. Menurut Rini, awalnya proses kelahiran Yuda dibantu oleh bidan.

“Pertama kali lahir, satu kakinya keluar. Bidan menyerah dan mengirimkan saya ke rumah sakit. Dalam perjalanan ke rumah sakit, satu lagi kaki Yuda keluar. Sampai di rumah sakit segera ditangani dan akhirnya dia lahir,” tutur Rini.

Rini bersyukur, Yuda berhasil melewati masa-masa kritisnya. Perempuan yang tiga tahun belakangan ini telah berpisah dengan suaminya itu bertekad sekuat tenaga menjaga dan merawat Yuda. Dia akan berusaha sekuat tenaga membesarkan Yuda.

“Saya dan Yuda beserta adiknya tinggal bersama ibu di rumah ini. Untuk membantu menutupi biaya hidup sehari-hari saya berdagang peyek dengan cara menitipkannya ke kedai-kedai. Di bulan puasa ini, saya juga berjual minuman berbuka,” sebut Rini.[abu]

Posting Komentar

Top