0
SIMALUNGUN | GLOBAL SUMUT-Sejak Indonesia merdeka, insfrastruktur jalan di Desa Bangun Sitolubah, Kecamatan Panei, Simalungun, belum pernah mendapat sentuhan dari pemerintah. Sementara, selama puluhan tahun kondisi jalan didaerah tersebut mengalami kerusakan yang sangat memprihatinkan. Kondisi tersebut sangat mempengaruhi situasi ekonomi dan sosial masyarakat disana.

Mengingat kondisi itu, akhirnya anak rantau dan masyarakat membangun komitmen untuk melakukan pembangunan. Pengumpulan dana telah dimulai sejak bulan Februari tahun 2020 lalu. Hingga kini, dana yang terkumpul berkisar Rp 100 juta. Dana tersebut dipergunakan untuk belanja bahan dan sewa alat bangunan.

Demikian disampaikan Rismel Parulian Sinaga, selaku Fasilitator penggerak kegiatan itu saat diwawancarai wartawan dilokasi pembangunan, Sabtu (18/7/20) sekira pukul 16.00 WIB.

"Anak rantau kami sangat prihatin dengan kondisi jalan ini. Sejak Indonesia merdeka, belum pernah ada pembangunan," ungkap Rismel.

Rismel menjelaskan, ada 4 kilometer kondisi jalan yang mengalami rusak berat. Dengan adanya swadaya anak rantau dan masyarakat, saat ini sedang berlangsung pembangunan rabat beton sepanjang 250 meter. Direncanakan, pembangunan secara swadaya akan dilaksanakan secara berkesinambungan.







"Dana yang terkumpul diperuntukkan belanja bahan dan sewa alat bangunan. Sementara yang mengerjakan, masyarakat Bangun Sitolubah bergotong-royong," jelasnya.

Meskipun pandemi Covid-19 sedang melanda Negara Indonesia dan dunia, tidak menyurutkan semangat dan komitmen anak rantau dan masyarakat disana. Berkat kepedulian dan rasa tanggungjawab terhadap tanah kelahiran menjadi modal kuat dalam merealisasikan program itu.

"Masih 250 meter yang dibangun. Sementara jalan rusak berkisar 4000 meter. Masyarakat masih sangat membutuhkan perhatian dari pihak-pihak terkait," tukasnya.

Program tersebut merupakan hal yang sangat menarik. Setiap perencanaan dan pelaksanaan dibutuhkan orang orang yang mampu mengeksekusi dengan baik. Apalagi prosesnya akan panjang dan berkesinambungan. Oleh karenanya, mereka telah membentuk kepanitiaan. Adapun Kepanitian yang terbentuk antara lain: Ketua  Bomen Situmorang, Wakil Ketua Ramlan Situngkir, Sekretaris Ermanus Sijabat dan Bendahara Erlinson [rs]

Posting Komentar

Top