0
STABAT | GLOBAL SUMUT - Paguyuban kelompok petani se-Kecamatan Wampu menggelar kenduri tanam bibit di Desa Jentera Stabat Kecamatan Wampu, Senin (27/5). Meskipun digagas sederhana, antusias warga mengikuti acara cukup tinggi karena mengetahui kehadiran Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu SH.
Kehangatan warga menyambut Bupati H. Ngogesa tampak jelas, meskipun masih jauh dari lokasi acara namun rombongan Bupati Langkat tersebut sudah harus terhenti dengan padatnya kerumunan warga yang menunggu, tampak turut juga dimeriahkan pagelaran drum band pelajar. Tidak hanya itu, warga pun berkenan mengenakan pakaian adat khas suku Jawa bahkan blangkon untuk orang nomor satu di Kabupaten Langkat tersebut.
Kabid Yusdi selaku koordinator kegiatan mengatakan, rencana awal kenduri di gagas bersama paguyuban poktan berlangsung sederhana saja dengan pemotongan tumpeng, makan bersama dan do’a. Tetapi, menjadi berubah meriah setelah warga mengetahui bakalan dihadiri Bupati Langkat H. Ngogesa. Oleh karenanya, membuat lokasi yang tersedia minim menjadi membludak oleh sesak antusias warga serta petani setempat.
“Tidak ada rencana kalau kenduri ini dibuat besar dan meriah sebelumnya, namun warga mengetahui pak Bupati hadir maka membludak begini. Keantusiasan ini, sepertinya sinyal bagus kalau hati ataupun kecintaan warga masih kuat untuk pak Ngogesa. Apalagi, warga kebanyakan petani menilai kepedulian beliau terhadap masyarakat sudah teruji,” ungkap Yusdi.
Masih dari kegiatan tersebut, Sugiono selaku tokoh masyarakat setempat yang juga anggota DPRD Kab Langkat menjelaskan kenduri dimaknai dua hal, selain ajang silaturrahim secara spiritual merupakan do’a agar bibit ditanam sampai panen nantinya tidak mengalami gangguan dalam bentuk apapun sehingga hasilnya berlimpah ruah.
Sebagai warga masyarakat desa ini, saya melihat pelaksanaan kenduri walaupun digagas sederhana namun cukup bersahaja. Apalagi dengan kehadiran pak bupati di acara ini menjadikan warga kian bersemangat mengikutinya, pantas dan wajar dukungan kepada pak Ngogea begitu kuat karena bukan hanya petani saja merasakan kepedulian beliau tetapi warga dengan berbagai latar belakang profesi ikut merasakannya,” jelas Sugiono.
Bupati Langkat, H Ngogesa Sitepu SH, yang hadir didampingi Staf Ahli Eddy Dharma, Kadis Hutbun Supandi Tarigan, Ka. BKD H. Amril Nst merasa perhatian masyarakat merupakan sesuatu hal yang tidak ternilai dalam menjalankan tugas diemban selama memimpin kabupaten bermotto Bersatu Sekata Berpadu Berjaya ini.
Disebutkan dia, pembangunan pertanian merupakan satu landasan utama ekonomi kerakyatan dengan memberi manfaat bagi sebahagian besar penduduk Kabupaten Langkat terutama bermata pencaharian bertani. Karenanya, kebijakan Pemkab mendukung ketahanan pangan diupayakan melalui pembangunan infrastruktur bidang pertanian.
Bukan hanya itu saja, sebut Ngogesa lebih lanjut, peningkatan sumber daya alam maupun pembinaan kelembagaan petani serta peningkatan kemampuan permodalan menjadi bahagian tidak terpisahkan. Hasilnya, hingga saat ini Langkat mampu surplus beras secara berkesinambungan
“Prestasi sudah kita raih tidak harus membuat kita terlena, karena untuk mengembangkan kecukupan pangan pada tahun berikutnya tidak sedikit tantangan dan hambatan dihadapi. Misalnya, bencana alam atau kekeringan, hama ataupun penyakit. Tak kalah pentingnya lagi, alih fungsi lahan sawah di luar kepentingan usaha tani tanaman pangan,” sebut Ngogesa.
Khusus alih fungsi lahan sawah, diingatkan Ngogesa, menjadi ancaman cukup serius karena diperkirakan setiap tahun kurang lebih dua persen lahan sawah berubah fungsi. Mengantisipasinya dilakukan dengan peningkatan sarana dan prasarana areal persawahan dan penggunaan teknologi spesifik lokasi serta dukungan sarana produksi dan sebagainya.
Ngogesa menyikapi gelaran kenduri sebagai wujud keragaman budaya bangsa Indonesia, dengan bermohon kepada Allah SWT berharap keberhasilan musim tanam berikutnya sembari menguatkan silaturrahim.
“Sehebat apapun teknologi dan kepintaran kita, jangan pernah sekalipun takabbur atau menjadi menjadi manusia kufur nikmat. Mellaui kenduri ini, setidaknya membangun kesadaran kita bahwa apapun terjadi pasti atas ketentuan takdir Tuhan Yang Maha Kuasa,” tutup dia.
Acara itu juga diwarnai dengan pemberian santunan kepada 60 anak yatim dan 110 orang lansia serta dimeriahkan pagelaran wayang, secara pribadi Bupati Ngogesa memberikan 1500 paket minyak makan bagi masyarakat.(Awaluddin /Langkat)

Posting Komentar

Top