0
MEDAN | GLOBAL SUMUT-Walau Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak ditolak sejumlah elemen masyarakat, termasuk di Kota Medan.Meski demikian, Presiden Joko Widodo menganggap itu menjadi satu risiko yang harus dihadapinya.

Hal itu tidak menyurutkan langkah Jokowi untuk tetap menaikkan harga BBM. Bahkan Jokowi mengaku tidak takut dibenci ataupun tidak terkenal gara-gara menaikkan harga BBM. "Saya jadi presiden bukan untuk dikenal, tapi untuk bekerja demi kepentingan masyarakat," ujar Jokowi di kutip dari sejumlah media.

Sejumlah Aktifis di Medan Sumatera Utara Prihatin dan Turut berduka Cita atas kebijakan Pemerintah Jokowi - JK yang mengumumkan kenaikan harga BBM malam ini.
Keprihatinan itu di sampaikan sejumlah Aktivis diantaranya Saharuddin,Anwar Bakti Nasrallah dan sejumlah elemen masyarakat di  Masjid Raudhatul Islam Jln Putri Hijau Medan.

Ini salah satu bukti atas matinya nurani pemerintah terhadap penderitaan rakyat,"Mestinya Indonesia menjadi negara swasembada minyak dan Gas dan Jokowi sebaiknya terbitkan kepresnya",terang saharuddin.

Lebih lanjut dikatakannya,Dulu keluarkan buku putih tolak kenaikan BBM,bilang rakyat yang jadi korban.Dulu,Saweran agar yang terpilih nantinya betul-betul bekerja untuk rakyat,Sekarang harga BBM dinaikkan bagaimana,apa di keluarkan juga buku putih untuk batalkan kenaikan harga BBM

Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) mendesak batalkan Kenaikan harga BBM  Aksi Lanjutan : Rabu, Kamis dan Jumat tanggal 19, 20 dan 21 November 2014 titik kumpul Bundaran Simpang Seruai Medan Utara. Tujuan dan Rute Konvoi ke Depot Pertamina Labuhan Bundaran SIB Konvoi ke Gubernuran Sumut,Mendesak Komitmen Pemrovsu bersama Rakyat Tolak Kebijakan Pemerintah Pusat untuk kenaikan harga BBM.Mendesak Pemerintah Jokowi mundur jika harga BBM tetap di naikan.(Red/GS)


Posting Komentar

Top