0
BELAWAN  | GLOBAL SUMUT- Aksi perompakan di laut kembali menganas setelah beberapa bulan terbilang aman, kali ini dialami para awak kapal ikan KM.Sari Laut jenis pukat langgar berawak 23 orang dinahkodahi Mustafa kamil (53) warga Lingkungan 23 Pekan Labuhan Kec.Medan Labuhan, para awak kapal dirompak kawanan Orang Tak Kenal (OTK) bersenjata api (Senpi) di sekitar perairan Tamiang Ujung (Aceh)-Pereulak saat lego jangkar mencari ikan.

Kepada media ini, Rabu sore (18/02/2015) secara kronologis nahkoda kapal menceritakan, awalnya Pada 14 Februari 2015 nahkoda kapal bersama 22 orang ABK berangkat dari Gabion Belawan menuju Selat Malaka dari Gudang PT. Mustika Naga PPS Belawan.

Pada 15 Feb 2015 sekira pukul 01.00 WIB dinihari, mereka sedang lego Jangkar (Melampu) agar ikan dapat berkumpul di seputaran Perairan Tamiang Ujung (Aceh) dengan titik koordinat 04.27.005 LU – 089.35.008 BT, ketika itu nahkoda sedang tidur, tiba-tiba nahkoda dibangunkan ABK (Anak Buah Kapal).

Setelah tersentak bangun nahkoda kapal pun melihat ada orang bertopin dan berambut agak ikal naik ke kapal ikan mereka sembari meminta minyak solar kepada nahkoda dengan membawa jerigen.

"Bang, minta minyak sedikit, bolehkan bang,"kata Nahkoda menirukan ucapan pelaku.Karena sudah terbiasa nelayan kecil minta minyak maka saya katakan, minta saja dibawah dengan kwanca.jawab nahkoda kembali.

Setelah para perompak itu tersebut turun, ada satu orang lagi malah meminta tali membuat nahkoda naik darah, lalu dijawab . sudah minta minyak kok minta tali lagi, kalian dari mana? langsung dijawab pelaku dari Perluak.

Selanjutnya para perompak turun ke boat mereka, tidak berapa lama naik kembali dengan membawa senjata api laras panjang dengan gagang berwarna kuning langsung marah-marah dan menyuruh nahkoda bangun sembari mengancam menodongkan senjata akan menembak nahkoda.

Selanjutnya para perompak yang diketahui berjumlah 3 orang tersebut memerintahkan nahkoda untuk membuka satelit, komputer dan radio (Alat komunikasi) akantetapi karena nahkoda tidak mengerti membukanya maka nahkoda menyuruh ABK bernama Junaidi Sirait untuk membukanya.

Setelah peralatan komunikasi di kapal yang kami awaki diambil para perompak, tak puas dengan itu malah HP milik nahkoda merek Nokia juga diambil selanjutnya OTK tersebut meminta surat dokumen kapal serta menyuruh nahkoda ikut dengan para perompak tersebut.

Kemudian nahkoda mengatakan, dirinya sedang sakit, "Kalau dipaksa ikut juga lebih baik tembak mati saja saya,"kata Nahkoda. mendengarkan jawaban nahkoda yang terkesan sudah pasrah tersebut selanjutnya kawanan perompak itu turun dari kapal mereka dengan sendirinya langsung berlalu pergi meninggalkan KM.sari Laut dengan membawa sejumlah peralatan kapal maupun barang berharga lainnya diantaranya, peralatan komunikasi, HP Merk Nokia,Dokumen Kapal, Minyak Solar 1 jerigen dan parang kecil.

Lebih lanjut Mustafa mengatakan, atas kejadian tersebut mereka merasa dirugikan Rp 50.000.000, (lima puluh juta rupiah) selanjutnya para korban kembali ke Pelabuhan Perikanan samudera Belawan serta melaporkan kejadian itu ke pada petugas Kamla TNI AL Pos Gabion dengan harapan agar para pelaku perompaka dapat ditangkap sehingga para nelayan tak menjadi resah serta menimbulkan kerugian yang besar bagi para pengusaha perikanan di Gabion.(M.Mangunsong)

Posting Komentar

Top