0
LANGSA | GLOBAL SUMUT-Asisten II Setda Kota Langsa Drs.H.Abdullah Gade,M.Pd membuka acara Diklat Pemberdayaan Masyarakat yang berlangsung di Aula Cakra Donya Kota Langsa,Selasa (23/7).  

Abdullah Gade mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Perhubungan Republik Indonesia melalui Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Kuala Langsa yang berkenan  memberikan penguatan kapasitas kepada komunitas nelayan se-Kota Langsa melalui program Diklat Pemberdayaan Masyarakat ini.  

Dikatakannya, Indonesia negeri maritim, tetapi kebijakan pembangunan sektor kemaritiman masih sangat kurang diperhatikan. 
Masyarakat yang hidup di pinggir laut, terutama yang bermata pencaharian sebagai nelayan sebagian besar kehidupan ekonominya masuk dalam  kategori miskin dan sangat miskin. 

“Nelayan kita  kalah bersaing dengan nelayan-nelayan luar negeri yang masuk dan  menjarah hasil laut di perairan Indonesia. 
Kita kalah dari aspek kualitas SDM, penguasaan teknologi/peralatan tangkap, teknologi pengawetan ikan, dan pemasaran ikan hasil tangkapan,”ujarnya.  
Lanjutnya, Pemerintahan saat ini sudah melakukan gebrakan yang fenomenal dengan melakukan penangkapan dan pembakaran kapal-kapal berbendera asing yang terbukti mencuri ikan di perairan Indonesia. 
Jumlah pencurian ikan menurun drastis sehingga  populasi beberapa jenis ikan meningkat drastis di perairan Indonesia.  

Namun  langkah tersebut belum berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan nelayan.  
“Hal ini disebabkan karena alat  tangkap nelayan kita sebagian besar masih sederhana, jumlah  kapal tangkap ikan yang modern masih sedikit jumlahnya, teknologi pengawetan  ikan masih tradisional, dan jaringan serta teknik pemasaran ikan kita juga masih konvensional,” ungkapnya.  

Diklat hari ini merupakan salah satu wujud  kehadiran negara untuk memperbaiki kehidupan nelayan atau  masyarakat pesisir. 

Pemerintah mendorong agar SDM kemaritiman semakin berkualitas sehingga mampu memanfaatkan sumber daya alam kelautan kita secara arif, bijaksana, dan berkelanjutan. 

“Untuk itu kami berpesan kepada para peserta, tolong ikuti Diklat ini dengan sungguh-sungguh, serius dan  tertib, kami juga berpesan  kepada panitia agar sungguh-sungguh melaksanakan Diklat ini. 

Kami akan pantau dan laporkan  jika ada yang tidak benar, misalnya secara sengaja mengurangi jam belajar, memberikan fasilitas yang tidak sesuai dengan DIPA, atau bentuk  ketidakseriusan lainnya,”sebutnya.  

Sebelumnya, Panitia pelaksana Muhammad Tri Pujiyanto melaporkan, Diklat diikuti oleh 625 siswa terdiri dari unsur  nelayan, kaum millenial, operator kapal dan pelajar, 10 orang instruktur dan 10 orang panitia yang dilaksanakan selama empat hari.  

Adapun diklat yang dilaksanakan yaitu Diklat kepemimpinan dasar - dasar keselamatan, crowt management traing, crisis management human behavior training.(arman suharza)

Posting Komentar

Top