0


MEDAN | GLOBAL SUMUT-Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meminta kepada Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan untuk meningkatkan intensitas komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota terkait kesiapan menghadapi perubahan cuaca, khususnya untuk memaksimalkan hasil alam dan mengantisipasi bencana alam.

Hal tersebut disampaikan Gubernur saat menerima audiensi Kepala BBMKG Wilayah I Medan Edison Kurniawan bersama jajarannya di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman Nomor 41 Medan, Senin (7/9). Turut hadir Kepala Dinas Perhubungan Sumut Abdul Haris Lubis dan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Dahler Lubis.

“Perlu edukasi dan sosialisasi tugas pokok BBMKG. Satu di antaranya kegiatan untuk pertanian saja. Hrusnya ada (komunikasi) intens, koordinasi tentang cuaca, dalam rangka (menghadapi perubahan cuaca) memaksimalkan hasil pertanian,” ujar Gubernur kepada wartawan usai audiensi.

Begitu juga soal keamanan udara, Gubernur mengatakan, saat ini kondisi Gunung Sinabung yang belum juga selesai dari erupsi, menjadi titik perhatian khusus terutama bagi BMKG terkait keselamatan masyarakat dan juga kemungkinan gangguan penerbangan akibat letusannya.

“Juga di peraian, untuk keselamatan kapal-kapal dan para nelayan kita mengarungi lautan itu. Ini memerlukan peran BBMKG. Inilah yang akan kita intenskan untuk perkembangan ke depan khususnya terhadap cuaca,” pungkasnya.

Kepala BBMKG Wilayah I Medan Edison Kurniawan menyampaikan bahwa pihaknya berupaya mengoordinasikan dan menyosialisasikan kepada Pemerintah Provinsi Sumut tentang berbagai kegiatan dan program yang sudah mereka lakukan. Di antaranya, Sekolah Lapang Iklim, Sekolah Lapang Nelayan dan Sekolah Lapang Gempa yang diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat.

“Benar bahwa kegiatan edukasi kepada para petani misalnya ini sangat penting sekali, agar mereka dapat mengetahui kapan masa bercocok tanam, kapan mereka harus panen, terkait dengan kondisi cuaca yang saat ini memang banyak mengalami perubahan. Untuk itu kami berharap kegiatan-kegiatan ini, kami mendapat dukungan penuh dari Pemprov Sumut dan juga pemerintah Kabupaten/Kota,” sebut Edison.

Kemudian, kata Edison, Sekolah Lapang Nelayan akan dilaksanakan pada 25-27 September 2020 di Kabupaten Toba untuk mengedukasi masyarakat setempat agar mengetahui bagaimana kondisi cuaca iklim dan kegempaan yang ada di wilayah tersebut.

Selanjutnya, Sekolah Lapang Gempa, yang menurut mereka penting, dimana sudah dialokasikan anggaran APBN 2021 guna mengedukasi masyarakat terkait upaya kesiapsiagaan dan evakuasi apabila terjadi gempa dan tsunami.

“Yang terakhir adalah terkait dengan peralatan kami yang ada di daerah, kami harapkan dari pemprov dan pemkab/pemko bisa mendukung keamanan dari peralatan tersebut. Karena ini sangat penting sekali terutama untuk mendukung informasi atau diseminasi informasi yang kami sampaikan kepada masyarakat di Sumut,” tutupnya.(Ulfah)

Posting Komentar

Top