
“Contoh kesantunan masyarakat melayu” ajak Bupati Ngogesa seraya
mengatakan bahwa melayu dikenal agamis, memegang teguh adat istiadat, bertutur
sapa santun dalam menyampaikan buah pikiran sehingga dikenal berbagai ragam
pantun dan gurindam sebagai bentuk penyampaian pendapat, ketika menghadiri
acara pelantikan LHTI masa bakti 2012-2017 di gedung Mabmi Kab. Langkat, Rabu
(5/12).
Kesantunan seperti itulah yang
harusnya dimiliki oleh anak bangsa ditengah semakin menggejalanya eufhoria
semangat reformasi, “Penghormatan dan
penghargaan kepada orang tua sudah seharusnya menjadi bagian dalam hidup”
pesan Ngogesa yang disambut tepuk tangan meriah ribuan warga melayu yang
memadati lokasi acara.
Lebih lanjut kata Ngogesa yang
bergelar Datuk Setia Abdi Negeri itu dalam menyampaikan saran pendapat harusnya
digunakan mekanisme yang ada, dengan semangat kekeluargaan dan tidak saling
mencederai, sebab masih menurut Ngogesa yang sedikit berfilosofi mengatakan “Jika pedang lukai tubuh, masih ada harapan
sembuh, namun jika lidah lukai hati, kemana obat hendak dicari” yang langsung
mendapat applause luar biasa para warga melayu yang didominasi kehadiran kaum
ibu tersebut.
Bupati Langkat itu juga berharap
keberadaan LHTI dapat memperkuat jati diri pemuda masyarakat melayu untuk mampu
menjadi pengikat dan perekat bersama dengan Pemerintah membangun Langkat menuju
masyarakat yang religius, maju, dinamis, sejahtera dan mandiri.
Sementara ketua dewan Pembina
LHTI Sumut Drs. H. Abdurrahim, M.Hum yang juga Kakankemanagsu berpesan agar
mengedepankan tujuan organisasi tersebut dalam mencerdaskan anak bangsa,
mengejar ketertinggalan, membangun dan membina persatuan dan kesatuan,
menciptakan kepedulian dan kebersamaan serta dengan upaya yang sungguh-sungguh
bertekad memerangi kebodohan dan kemiskinan melalui pendidikan dan pelatihan
bekerjasama dengan Pemerintah maupun swasta.



Posting Komentar
Posting Komentar