0
MEDAN I GLOBAL SUMUT – Pembangunan dermaga Pelabuhan Belawan BICT Belawan, dan Pembangunan Pelabuhan Penumpang Belawan resahkan masyarakat nelayan khususnya nelayan sekala kecil kota Medan. Bagaimana tidak, pembangunan dermaga pelabuhan itu berdampak buruk bagi kehidupan nelayan yang tentunya menambah penderitaan. Sayangnya sampai saat ini pihak Pelindo - I Medan tidak pernah bermusyawarah kepada nelayan.
 
Hal itu dikatakan ketua umum Forum Masyarakat Nelayan Tradisional kota Medan Ahmad Ja’far pada GLOBAL SUMUT.COM dalam acara silaturahmi nelayan tradisional kota Medan di Pekan Labuhan. Kamis malam (28/3/2013).
Pihak Pelindo - I Medan lanjut Ja’far seharusnya tidak saja mementingkan bisnis pengembang an pelabuhan Internasional Belawan, namun harus juga memikirkan kehidupan ribuan masyarakat nelayan sekala kecil kota Medan.  Bertahun-tahun pihak PT (persero) Pelindo - I tidak pernah peduli dengan penderitaan nelayan, sekarang jangan lagi ditambah penderitaan nelayan itu. Kata Ja’far.
Ja’far juga mengatakan dampak lingkungan pembangunan dermaga pelabuhan Belawan sangat rentan dengan mata pencaharian nelayan sekala kecil kota Medan. “Pembangunan penambahan panjang dermaga Pelabuhan Internasional BICT Belawan tentunya menambah beban biaya bagi nelayan, yang mana nelayan sekala kecil kota Medan nantinya akan keliling Pelabuhan untuk menuju daerah penangkapan ikan. 
Begitu juga dengan dermaga Pelabuhan gudang merah lanjut Ja’far, pengerokan dasar laut akan pengaruhi habitat laut. Ikan-ikan pastinya lari ke tengah laut, dan itu mengancam kehidupan nelayan sekala kecil kota Medan. Jelas Ja’far.
Ini masalah besar bagi nelayan sekala kecil kota Medan, kita minta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengkaji ulang dampak lingkungan yang ditimbulkan pembangunan Pelabuhan Belawan. Pelindo -I jangan seenaknya saja, Pelindo -I harus tahu sifat dan perinsip nelayan, laut adalah ladangnya nelayan dan harus dipertahankan, lebih baik mati sekarang daripada tersiksa selamanya. Tegas Ja’far yang siap turunkan masa nelayan sekala kecil kota Medan untuk perjuangan nasib.
Hal senada juga disampaikan penasehat Forum Masyarakat Nelayan Tradisional kota Medan Nazar. Dikatakannya, soal kelangsungan kehidupan nelayan jangan dianggap enteng.
          
“Pada perinsipnya nelayan mendukung pembangunan Pelabuahan Internasional Belawan. Namun harus diingat, nelayan sekala kecil kota Medan juga punya istri dan anak yang butuh makan. Silahkan membangun, tapi jangan sampai mengganggu ladang nelayan. Pelindo -I harus camkan, jangan anggap enteng dengan kehidupan nelayan sekala kecil kota Medan. Mereka siap mati demi mempertahankan kelangsungan kehidupan istri dan anak-anaknya”. Tegas Nazar.
           
Pihak PT (persero) Pelindo -I Medan dan GM Pelindo -I Cabang Belawan belum dapat dikonfirmasi. Sementara riak di tengah kehidupan masyarakat nelayan sekala kecil kota Medan, gonjang-ganjing dan tudingan miring mulai menerpa perusahaan BUMN itu. [mn/abu].        

Posting Komentar

Top