0
MEDAN  | GLOBAL SUMUT- Sebagai wujud kepedulian dan peringatan Hari Raya Idul Adha 1434 H, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I Medan memotong 11 hewan qurban, Selasa (15/10). Daging qurban yang terdiri dari 11 ekor sapi ini akan disalurkan kepada masyarakat kurang mampu dan panti asuhan di sekitar wilayah operasional perusahaan.
“Hewan Qurban ini dari Direksi Pelindo I, Manajemen Pelindo I dan karyawan Kantor Pusat Pelindo I. Daging qurban disalurkan ke masyarakat kurang mampu di sekitar wilayah operasional perusahaan setelah melalui survei panitia qurban,” jelas Djuhaery, Wakil Ketua Panitia Pemotongan Hewan Qurban Pelindo I.
M. Eriansyah, Humas Pelindo I, menambahkan bahwa penyaluran hewan qurban ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahunnya di Pelindo I. “Moment ini tidak sekadar menyalurkan daging qurban kepada masyarakat di sekitar wilayah operasional kami, namun juga menjadi moment untuk bersilaturahmi. Qurban adalah wujud nyata semangat kesetiakawanan, salah satu bentuk rasa syukur pada Allah SWT, sebagai pemberi segala rejeki sekaligus wujud kepedulian terhadap sesama,” jelas Eriansyah.
Pelaksanaan pemotongan hewan qurban di kantor Pusat Pelindo I ini dihadiri oleh Direktur Utama, Bambang Eka Cahyana beserta jajaran Direksi lainnya, dan pelaksanaannya dilakukan usai pelaksanaan Shalat Idul Adha berjamaah yang dihadiri oleh karyawan dan masyarakat dilingkungan sekitar Kantor Pusat. Hadir sebagai penceramah pada acara tersebut Ustadz              Drs. Azwani Lubis, M.Ag.
Ustadz Azwani Lubis menyampaikan ceramah dengan tema “Membangun Karakter Generasi Bangsa Dengan Nilai Qurban”. “Qurban bukanlah semata-mata merupakan ritual berdimensi ilahiyyah secara vertikal kepada Allah SWT tetapi didalamnya terkandung nilai-nilai yang berkaitan dengan aspek insaniyah secara horizontal berupa nilai etik yang menjadi dasar dalam penataan aktivitas dan hubungan sesama manusia. Qurban merupakan momentum penguatan kembali terhadap nilai-nilai etik,” jelas Azwani Lubis.
Azwani Lubis menjelaskan bahwa pesan utama praktek Qurban adalah ketaatan maksimal kepada kehendak Allah, kepastian akan balasan Allah, dan kehidupan abdi dari Allah. “Ketaatan maksimal kepada Allah secara konsisten akan menguatkan keimanan kepada Allah seperti Nabi Ibrahim AS dapat mengendalikan dan mengorbankan dorongan dan rasa emosinya untuk melakukan perintah Allah menyembelih anaknya,” kata Azwani Lubis..
Menurut Azwani, secara historis, manusia hidup dalam kontinum ruang dan waktu yang terus berubah dan juga dalam kesinambungan hidup yang tak pernah berhenti. Tantangan besar kehidupan saat ini berupa  perkembangan teknologi informika yang canggih, perkembangan sifat pragmatism dan meluasnya sikap hedonisme.
“Berbagai tantangan di atas dengan segala efek negatif yang ditimbulkan dapat kita kendalikan dengan membangun dan mendasarkan aktifitas pada nilai historis, nilai moral dan nilai keTuhanan yang dikandung ibadah Haji dan qurban seperti yang dipraktekkan oleh nabi Ibrahim beserta keluargnya,” Azwani Lubis menutup ceramahnya yang dilanjutkan dengan takbir bersama.

Posting Komentar

Top