0
MEDAN | GLOBAL SUMUT-Permasalahan terorisme terus menjadi ancaman nyata di Indonesia, salah satunya, khususnya wilayah Sumut yang berulang kali menjadi target penggerebekan teroris ataupun menjadi wilayah yang teridentifikasi memiliki potensi gangguan keamanan yang tinggi.
Hal ini menjadi dasar pelaksanaan sarasehan oleh LSM Martabat Sumut bertema “Ancaman Faktual Terorisme di Sumut,” dengan pembicara Samson Sihombing, S.Pd (Ketua LSM Martabat Sumut), dihadiri perwakilan FKPT Sumut, dan sekitar 100 orang pengurus Laskar Merah Putih (LMP) Sumut, di Markas Besar LMP Sumut, jalan Pinang Baris No.89-d, pada Kamis, 6/2/2014, Pukul 18.00 wib s/d selesai.
Samson Sihombing, mengemukakan bahwa ancaman bahaya terorisme di Sumut akan terus menjadi masalah laten yang rawan terjadi. Hal ini disebabkan aspek geostrategis Provinsi Sumut yang rentan untuk dimanfaatkan sebagai basis atau transit bagi pergerakan teroris. Karenanya, masyarakat harus terus mewaspadai ancaman pergerakan terorisme di wilayah Sumut.
“Terorisme adalah perbuatan sewenang-wenang untuk menciptakan ketakutan terutama dengan jalan kekerasan untuk mencapai tujuan yang biasanya bersifat politis. Hal ini murni tindakan kriminal karena ditempuh dengan cara-cara kekerasan. Oleh karena itu, terorisme yang menggunakan alasan agama dan ideologi hanyalah kedok untuk membenarkan gerakan teror tersebut,” tambahnya dengan tegas.
Samson mengemukakan, secara umum, ideologi terorisme berakar dari radikalisme berupa pemahaman sempit terhadap suatu keyakinan dan agama. Hal ini menantang dan mengancam masyarakat karena saat ini pelaku terorisme dapat berasal dari kalangan dan rentang umur mana pun.
Masyarakat, utamanya kader LMP Sumut diharapkan tetap menekankan aspek rasionalitas sebagai dasar dalam tindakan dan pemikiran untuk mencegah semakin berkembangnya gerakan terorisme.
Sosialisasi tersebut mendapat tanggapan positif dari para kader LMP Sumut yang mengaku kerawanan terorisme memang masih menjadi bahaya yang perlu diantisipasi dalam rangka menjaga kemanan masyarakat.
Hendra Raja Munthe, Ketua LMP Sumut, mengatakan bahwa segenap jajaran pengurus sampai simpatisan Laskar Merah Putih telah berkomitmen untuk mengawal negara dan rakyat Indonesia dari segala macam ancaman teror dari manapun.
LMP akan terus mendukung kegiatan sarasehan yang memperkaya pengetahuan dan wawasan masyarakat tentang bahaya dan ancaman terorisme yang masih terjadi di Indonesia, khususnya Sumatera Utara.
BM. Aritonang,Wakil Ketua LMP Sumut, memberikan tanggapan bahwa saat ini di Indonesia banyak konsep sempit tentang terorisme yang menggambarkan ciri-ciri pelaku teroris seperti berjenggot dan sebagainya. Hal ini mengganggu HAM individu di Indonesia. Sementara itu, AS sebagai negara yang pertama kali menyatakan perang terhadap terorisme justru pertama kali melakukan penyerangan di negara-negara Timur Tengah.
Menanggapi hal tersebut, Samson Sihombing menjawab bahwa perspektif penetapan konsep terorisme di Indonesia saat ini memang masih diperdebatkan. Namun, ancaman terorisme tetap nyata. Oleh karena itu, kewaspadaan terhadap terorisme tetap perlu terus ditanamkan di masyarakat khususnya elemen organisasi dan generasi muda.
Putra, mahasiswa/anggota LMP Sumut, dalam tanggapannya mengemukakan bahwa usaha pencegahan penyebaran terorisme di kalangan organisasi LMP Sumut dapat dilakukan dengan meningkatkan penanaman anti terorisme di kalangan anggota dan mengoptimalkan fungsi humas untuk pertukaran informasi bila terdapat kemungkinan atau kerawanan gejala aksi radikal atau tindakan mencurigakan yang dapat menjadi aksi terorisme di masyarakat.(NRD)

Posting Komentar

Top