MEDAN | GLOBAL SUMUT- Sebatang pohon besar menimpa satu unit mobil yang sedang melintas
di Jalan Sudirman, Medan, Sabtu (18/10/2014) malam. Akibat peristiwa
tersebut, ayah dan anak tewas di tempat dan seorang lainnya luka-luka.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, pohon beringin tersebut tiba-tiba tumbang meski tidak ada angin maupun hujan saat itu. Pohon tumbang itu tak jauh dari Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara (Sumut).
Saat pohon tumbang, mobil Toyota Kijang Comando BK 1907 TG tengah melintas. Akibatnya kendaraan itu ringsek tertimpa.
"Waktu itu aku sedang mancing di sungai. Tiba-tiba pohonnya tumbang dan menimpa mobil ini. Suaranya keras sekali," ujar Ruslan (44), warga Polonia, yang sedang memancing di tepi sungai dekat jalan itu.Kendaraan naas diketahui membawa satu keluarga Pardede dari Perdagangan. Mereka mengenakan seragam pesta.
Satu keluarga ini baru pulang dari resepsi pernikahan salah seorang putrinya di Jambur Bukit Permai, Jalan Setia Budi, Medan. Sang putri, Br Pardede, dan suaminya, Tarigan, menumpang taksi namun melintas di jalan yang berbeda, yaitu melalui Jalan AH Nasution.
"Mobil Kijang ini mau ke Perumnas Mandala ke rumah saudaranya. Kalau aku membawa pengantin ke Sei Rotan, Tembung. Kami dikabari waktu sudah di Titi Kuning, makanya kami ke sini," kata sopir taksi Blue Bird yang membawa pengantin Br Pardede dengan suaminya Tarigan.
Saat tertimpa pohon, empat anggota keluarga berhasil menyelamatkan diri keluar dari mobil. Sementara tiga lainnya terjepit di dalam kendaraan.
Seorang di antara tiga korban yang terjepit merupakan perempuan yang duduk di bangku tengah. Dia menjerit minta tolong. "Tolong, keluarkan aku," pintanya lirih.
Di bagian depan, dua pria yang terjepit tidak bergerak lagi. Warga dan polisi lalu lintas yang tiba di lokasi berusaha mengeluarkan korban. Namun, upaya itu tidak berhasil.
Warga dan petugas hanya bisa membuka paksa pintu samping dekat bangku tengah. Perempuan yang terjepit berhasil dikeluarkan. Dia kesakitan pada bagian kaki dan segera dilarikan ke RS Elisabeth.
Sementara dua korban yang duduk di depan sulit divakuasi. Petugas harus membawa sejumlah chain shaw untuk memotong dahan. Bahkan, truk Dinas Pertamanan Kota Medan dikerahkan untuk menarik bodi mobil yang ringsek.
Dua korban baru berhasil dievakuasi sekitar dua jam berselang. Keduanya sudah tewas, yaitu ayah dan anak Donal Harapan Pardede (50) dan Andi Kristoni Pardede (24). Saat peristiwa nahas itu terjadi, Andi yang duduk di belakang kemudi.Setelah dikeluarkan, jenazah korban langsung dievakuasi. Keduanya dibawa ke RS Elisabeth Medan. (red)
Informasi yang dihimpun menyebutkan, pohon beringin tersebut tiba-tiba tumbang meski tidak ada angin maupun hujan saat itu. Pohon tumbang itu tak jauh dari Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara (Sumut).
Saat pohon tumbang, mobil Toyota Kijang Comando BK 1907 TG tengah melintas. Akibatnya kendaraan itu ringsek tertimpa.
"Waktu itu aku sedang mancing di sungai. Tiba-tiba pohonnya tumbang dan menimpa mobil ini. Suaranya keras sekali," ujar Ruslan (44), warga Polonia, yang sedang memancing di tepi sungai dekat jalan itu.Kendaraan naas diketahui membawa satu keluarga Pardede dari Perdagangan. Mereka mengenakan seragam pesta.
Satu keluarga ini baru pulang dari resepsi pernikahan salah seorang putrinya di Jambur Bukit Permai, Jalan Setia Budi, Medan. Sang putri, Br Pardede, dan suaminya, Tarigan, menumpang taksi namun melintas di jalan yang berbeda, yaitu melalui Jalan AH Nasution.
"Mobil Kijang ini mau ke Perumnas Mandala ke rumah saudaranya. Kalau aku membawa pengantin ke Sei Rotan, Tembung. Kami dikabari waktu sudah di Titi Kuning, makanya kami ke sini," kata sopir taksi Blue Bird yang membawa pengantin Br Pardede dengan suaminya Tarigan.
Saat tertimpa pohon, empat anggota keluarga berhasil menyelamatkan diri keluar dari mobil. Sementara tiga lainnya terjepit di dalam kendaraan.
Seorang di antara tiga korban yang terjepit merupakan perempuan yang duduk di bangku tengah. Dia menjerit minta tolong. "Tolong, keluarkan aku," pintanya lirih.
Di bagian depan, dua pria yang terjepit tidak bergerak lagi. Warga dan polisi lalu lintas yang tiba di lokasi berusaha mengeluarkan korban. Namun, upaya itu tidak berhasil.
Warga dan petugas hanya bisa membuka paksa pintu samping dekat bangku tengah. Perempuan yang terjepit berhasil dikeluarkan. Dia kesakitan pada bagian kaki dan segera dilarikan ke RS Elisabeth.
Sementara dua korban yang duduk di depan sulit divakuasi. Petugas harus membawa sejumlah chain shaw untuk memotong dahan. Bahkan, truk Dinas Pertamanan Kota Medan dikerahkan untuk menarik bodi mobil yang ringsek.
Dua korban baru berhasil dievakuasi sekitar dua jam berselang. Keduanya sudah tewas, yaitu ayah dan anak Donal Harapan Pardede (50) dan Andi Kristoni Pardede (24). Saat peristiwa nahas itu terjadi, Andi yang duduk di belakang kemudi.Setelah dikeluarkan, jenazah korban langsung dievakuasi. Keduanya dibawa ke RS Elisabeth Medan. (red)
Posting Komentar
Posting Komentar