0
BELAWAN | GLOBAL SUMUT-Akibat naiknya bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, Ratusan unit kapal ikan milik nelayan tradisionil yang biasa berpangkalan di alur Sungai Deli Belawan hampir sepekan  ini tidak melaut. 
Akibatnya ribuan orang yang biasa bekerja sebagai ABK (anak buah kapal) saat ini menganggur dikarenakan kapal ikan yang biasa ditumpanginya enggan melaut untuk mencari ikan.

Akibat naiknya harga BBM kapal ikan seperti jaring Gembung ,Pancing Cumi, jaring udang maupun jaring kepiting tidak melaut karena tak mampu membeli BBM .
Lebih parahnya lagi BBM yang ada kerap dikuasai oleh mapia untuk disalurkan ke Industri.

Para nelayan Belawan ini minta Pemerintah Jokowi menurunkan kembali harga BBM seperti semula
itu disampaikan Abd.Rahman salah satu pengurus kelompok nelayan Belawan pada media ini,Senin (24/11/2014).
Di jelaskannya,Akibat naiknya harga BBM ini ratusan unit kapal ikan nelayan terpaksa disandarkan disepanjang Sungai Deli, sedangkan para ABK kapal terpaksa mengnggur dan nyaris tak bisa menghidupi keluarganya,terang Rahman.
Selama sepekan ini kata Abd. Rahman,para nelayan ini terpaksa menjual harta benda yang di miliki untuk menghidupi keluarga bahkan lebih parah lagi para nelayan kini ramai - ramai berhutang pada rentenir demi menghidupi keluarga.
Jeritan nelayan tradisionil ini nantinya akan di sampaikan pada Rabu (26/11/2014) dimana mereka ramai -ramai turun kejalan dan bergabung dengan ARB (Aliansi Rakyak Bergerak) untuk sama-sama berjuang supaya pemerintah mau menurunkan harga bahan bakar minyak seperti sebelummya (Nur/Blwn)


Posting Komentar

Top