Nelayan sekala kecil Kelurahan Pekan
Labuhan Rahmat Nasution (43) sesalkan ulah PT. AKR Corrporindo Tbk. Rahmat bersama
ratusan nelayan lainnya yang menetap di lingkungan 23 Pekan Labuhan itu ancam
lakukan demo. Senin malam di halaman kantor Lurah Pekan Labuhan (24/11/2014).
“Sebelum BBM dinaikkan pemerintah,
PT. AKR sudah menghentikan penyaluran minyak ke SPBN, akibatnya kami
terus-terusan gagal melaut. Jika terus-terusan begini kami akan lakukan
unjukrasa ke PT. AKR”. Kata Rahmat
dengan nada kesal.
Hal senada juga dikatakan ketua KUB
Deli Usaha Mandiri A. Ahmad. “Nelayan kota Medan kian hari semakin sulit
mendapatkan minyak solar. Di SPBN tidak ada, alasannya PT. AKR Corrporindo Tbk
lakukan penyetopan, sedangkan di SPBU tidak dilayani”.
Kemaren lanjut Ahmad, nelayan bermohon
kepada Lurah Pekan Labuhan untuk keluarkan surat keterangan bahwa kami butuh
minyak, namun pihak SPBU tetap saja enggan layani kami. Kata Ahmad yang juga
siap kerahkan nelayan untuk unjukrasa.
Sebelumnya informasi yang dihimpun
globalsumut di lapangan, hilangnya minyak di SPBN Medan Utara karena ulah nakal
PT. AKR Corrporindo Tbk. Rumor yang berkembang tuding ada permainan orang dalam
yang sengaja selewengkan minyak nelayan. Oknum orang dalam itu lebih utamakan kebutuhan
industry sekalipun jatah nelayan yang pasarkan. Disisi lain, tudingan miring
juga menerpa orang nomor 1 di AKR Belawan Riadi. Kabarnya minyak ke SPBN Medan
Utara di stop karena tak ada yang bayar upeti.
Tudingan miring itu cukup beralasan,
pasalnya manajemen PT. AKR Corrporindo Tbk cabang Medan di Jl. Anggada 1. Pelabuhan Ujung Baru Belawan, tertutup
dalam informasi.
Pimpinan PT. AKR Corrporindo Tbk cabang Medan di
Belawan Riadi ketika dikonfirmasi globalsumut melalui telephon genggamnya tidak
menjawab. Melalui pesan singkat SMS Riadi tak membalas. (din/bu/mn).
Posting Komentar
Posting Komentar