MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Sebanyak 22 investor dari berbagai negara menjajaki
investasi di Sumatera khususnya Sumatera Utara menyusul masih dinilai
besarnya potensi bisnis di kawasan itu. Puluhan investor asal delapan
Negara yaitu Korea, Jepang, Dubai-Uni Emirat Arab, Taiwan, Inggris,
Singapura, Cina dan Australia tersebut hadir pada Regional Investment
Forum tahun 2015 yang dibuka oleh Kepala BKPM RI di JW Marriott Senin
(18/5).
Pertemuan
yang dihadiri Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho, Wakil
Gubernur Sumatera Utara H Tengku Erry Nuradi tersebut disandingkan
dengan acara Gelar Potensi Daerah dalam bentuk pameran yang diikuti 10
Provinsi di Sumatera Utara yang melibatkan 5 Kabupaten/kota
masing-masing provinsi. Hadir juga 120 pengusaha asal Sumatera yang
rencananya akan ikut melakukan one on one business meeting dengan 22
investor asing.
Kepala
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Frengky Sibarani di Medan,
mengatakan seluruh investor itu dibawa langsung oleh perwakilan BKPM,
diamana sepuluh di antaranya berminat di bidang energi.
"Sumut
masih diminati jadi tempat investasi investor dengan asumsi masih
masuknya daerah itu dalam 10 besar penanaman modal," katanya pada acara
Potensi Investasi Daerah (GPID) dan Regional Investment Forum (RIP) yang
digelar BKPM bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumut. Untuk PMA,
Sumut berada pada urutan ke 8 dan di PMDN di urutan 10.
Mengingat
masih cukup diminati, maka Pemerintah Provinsi, kabupaten/kota di Sumut
perlu pro aktif dan memberikan berbagai kemudahan. Bagaimanapun, kata
Frengky, peran pemerintah daerah tetap lebih besar dibandingkan Pusat
dalam menjaring investor. Dia mengakui, infrastruktur yang semakin bagus
di Sumut menjadi salah satu yang menambah daya tarik investasi. Di
Pangkalan Susu, Langkat misalnya dilaporkan ada pembangunan pembangkit
listrik 2x200 MW yang sudah bisa dioperasikan sekitar Juli. Bahkan ada
rencana bakal masuk lagi 600 MW. "Itu tentunya semua menambah daya tarik
Sumut," ujar Frengky.
Kepala
BKPM itu menegaskan Pemerintah memang sangat menaruh perhatian pada
Sumatera yang diharapkan sebagai pasar pertumbuhan industri di luar
Pulau jawa Catatan BKPM realisasi investasi Sumatera pada triwulan I
tahun 2015 mencapai Rp21,1 triliun atau 16,9 persen dari total investasi
dengan rincian PMDN sebesar Rp8,8 triliun dan PMA 1,0 miliar dolar AS.
"Investasi
yang semakin besar membuat BKPM optimistis bisa mencapai kebutuhan
investasi nasional tahun ini yang sebesar Rp519,5 triliun,"
katanya.Kepala BPKM Perwakilan Jepang, Saribua Siahaan mengatakan, ada
dua perusahaan yang serius ingin memperluas investasinya ke Sumut. Ke
duanya tertarik pada bidang energi khususnya listrik.
Satu
perusahaan yang sebelumnya sudah existing beroperasi di Dumai berminat
investasi di sektor kelistrikan. Sementara yang satunya lagi yakni New
Energy Development CO Ltd dan sudah berinvestasi di Malaysia juga ingin
mengembangkan investasinya di Sumut. "Nilai investasinnya belum tahu
karena harus disesuaikan dengan proyeknya.Tetapi ke duanya
serius,"katanya.
Gubernur
Sumut H Gatot Pujo Nugroho, mengatakan, Sumut memiliki potensi besar
untuk tempat investasi mulai dari sektor perkebunan seperti sawit,
karet, kopi, kakao, kelapa bahkan termasuk nilam, tembakau, cengkih,
gambir dan tebu. Perkebunan kelapa sawit misalnya ada seluas 1,201 juta
hektare. Potensi perairan juga cukup besar dengan produksi 832.000 ton.
"Pemprov
Sumut siap mendukung investor menanamkan investasinya,"katanya.
Apalagi, kata Gubernur di Sumut sudah ada infrastruktur pendukung
seperti kawasan ekonomi khusus (KEK Sei Mangkei) di Kabupaten Simalungun
yang didukung juga adanya pengembangan jalur kereta api dari dan menuju
kawasan tersebut. Serta adanya pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung di
Batubara yang merupakan "self generating cargo port". "Bandar udara
Kualanamu dengan luasan 1.365 hektare juga menjadi nilai jual
Sumut,"katanya. Gatot menegaskan, krisis listrik yang masih terjadi
dewasa ini sekitar 300 MW juga bisa jadi peluang investasi bagi
investor. Apalagi potensi air dan panas bumi serta biomassa di Sumut
cukup besar unttuk diolah jadi energi.(ulfah)
Posting Komentar
Posting Komentar