LANGSA
| GLOBAL SUMUT-Walikota Langsa, Usman Abdullah SE, meminta kepada
geuchik (kepala desa) dalam wilayah Pemko Langsa, agar dana gampong
(desa) yang telah dianggarkan dan dikucurkan oleh Pemerintah dapat
dikelola dengan baik atau digunakan sesuai kebutuhannya.
Demikian
disampaikan, Usman Abdullah, pada acara peresmian tujuh kantor geuchik
yang dipusatkan di Gampong Alue Dua Bakaran Batee, Kecamatan Langsa
Baroe,.Dikatakan, setiap dana yang dikucurkan oleh pemerintah pusat,
provinsi maupun Pemko Langsa, harus dikelola sebaiknya-baik oleh geuchik
dan juga perangkat gampong lainnya.Selain itu, setiap dana yang
dikucurkan/diplotkan pun harus digunakan sesuai kebutuhan untuk
pembangunan gampong.
Maksudnya,
jangan mengucurkan dana untuk pembangunan tidak sesuai dengan
kebutuhannya seperti ada gampong bukan kawasan rawan banjir tapi
dipaksakan dibangun saluran paret yang jelas-jelas tidak
dibutuhkan.“Saya melihat ada beberapa gampong yang bukan kawasan rawan
banjir karena letaknya berada diperbukitan membangun saluran
paret,padahal itu tidak begitu penting.Bahkan, setelah dibangun paretnya
pun tidak dibersihkan hingga banyak sampah didalamnya,”ujarnya.
Seharusnya
kawasan gampong seperti ini lebih mengutamakan pembangunan jalan, baik
itu pelebaran jalan maupun pengaspalan.Apalagi, setiap pembangunan
saluran paret dikerjakan akan menyebabkan jalan itu menjadi sempit.
Makanya, kita anjurkan agar perangkat gampong terutama geuchik lebih
cerdas setiap menggunakan dana yang dikucurkan yakni sesuai kebutuhan
pembangunan. bagi gampongnya.
Apalagi,
tuntutan pembangunan saat ini merupakan hal yang dinamis seiring dengan
globalisasi yang mempengaruhi seluruh tatanan kehidupan masyarakat
termasuk dalam pelaksanaan pemerintahan dan aparaturnya.Tujuan utama
dana gampong itu adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
melalui kegiatan pemberdayaan ekonomi dimasing-masing gampong dan
penyerapannya dapat terus ditingkatkan.
Lebih
lanjut walikota mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya dari
Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) setempat sampai dengan hari ini
penyerapan dana gampong tahap kedua baru mencapai 25 gampong atau 30
persen dari 66 gampong yang ada di wilayah Pemko Langsa.Sementara dana
tahap ketiga belum ada satu gampong pun yang merealisasikan penyerapan
anggaran.Padahala saat ini telah memasuki Desember dan akan berakhir
tahun anggaran 2015.
Kepala
BPM setempat, Abdullah Gade, dalam laporannya mengatakan, sebanyak
tujuh kantor geuchik yang telah siap dibangun sekaligus diresmikan yakni
kantor geuchik Alue Dua Bakaran Batee, Kecamatan Langsa Baro, Sungai
Pauh Tanjong,Kecamatan Langsa Barat, Meurandeh Dayah, Kecamatan Langsa
Lama, Buket Meudang Ara dan Gampong Kapa, Kecamatan Langsa Timur.Kelima
pembangunan kantor geuchik ini bersumber dari dana otonomi khusus
(Otsus) 2015.
Sementara
dua kantor geuchik lagi bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Aceh
(APBA) yakni Gampong Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat dan Alue
Merbau, Kecamatan Langsa Timur.Namun, pembangunan ketujuh kantor itu
dilaksanakan dan dibangun secara swakelola masyarakat gampong
masing-masing.Sebelumnya, Geuchik Alue Dua Bakaran Batee, M.Nasir,
mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pemko
Langsa yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk dijadikan
lokasi peresmian kantor geuchik dipusatkan di gampong ini.
Dikatakan,
kantor yang dibangun ini kami kerjakan pembangunannya secara swakelola
masyarakat yang dikerjakan oleh perangkat gampong beserta masyarakat
yang diawasi oleh kantor BPM setempat melalui konsultan pengawas.“kami
berharap pekerjaan kami ini dapat menjadi contoh bahwa metode
pembangunan secara swakelola masyarakat dapat menghasilkan pekerjaan
yang baik kualitasnya dan dapat dipertanggung jawabkan baik secara fisik
maupun adminitrasi keuangan,”ujarnya.(Arman suharza)
Posting Komentar
Posting Komentar