Hal
ini disampaikan oleh Walikota Medan Drs. H. T. Dzulmi Eldin S, M.Si
diwakili Sekda Kota Medan Ir. Syaiful Bahri saat membuka Seminar
Efesiensi Pengelolaan sampah di kota Medan, Senin (7/3/2016) di Grand
Aston Medan.
Hadir
pada pembukaan seminar tersebut Konsulat Jenderal Jepang di Kota Medan
Hirofumi Morikawa, mewakili pemerintah kota Kitakyushu Shinduke Takeuchi
beserta delegasi pemerintah kitakyushu, Kepala BLH Provsu Hidayati,
Kepala BLH Kota Medan Ir. Arief Sudarto Trinugroho, Presiden Shinryo
Corporation Koji Sumino, Forum persahabatan Sumatera-Jepang Benson
Candra, para pimpinan SKPD,para kelompok pemerhati lingkungan kota
Medan, dan perusahan-perusahan yang bergerak dibidang lingkungan dan
teknologi Kota Jepang.
Dikatakan
Syaiful Bahri bahwa rumah kompos dan bank sampah induk sicanang
merupakan salah satu wujud pendekatan penanganan persampahan berbasis
masyarakat. Saat ini sampah tidak lagi dipandang sebagai musuh, akan
tetapi sampah bisa jadi rupiah. Namun sesungguhnya bukan rupiah yang
menjadi fokus, melainkan adanya peningkatan kesadaran, kepedulian, serta
tanggung jawab masyarakat dalam pengelolaan persampahan.
"Banyak
sekali pembelajaran yang bisa diambil dari program ini khususnya dalam
aspek kelembagaan dan pembiayaan di tingkat masyarakat. Kita terus
berupaya agar kegiatan-kegiatan seperti ini dapat dijadikan sebagai
momentum pengembangan kesadaran kolektif, penanganan sampah secara baik
dan berwawasan lingkungan sekaligus sebagai budaya baru masyarakat kota
Medan, untuk kualitas lingkungan hidup yang lebih baik kedepan." Ungkap
Syaiful bahri.
Tidak
hanya sampai disitu saja Syaiful Bahri juga menerangkan bahwa Pemko
Medan terus berkomitmen melakukan kegiatan pengelolaan sampah berbasis
masyarakat, dengan menjalin kerjasama antara Pemko Medan dan Pemerintah
Kota Kitakyushu jepang melalui kemitraan JICA, program kerjasama ini
telah melatih sebanyak 300 rumah tangga dan akan terus direplikasi.
"Saya
berharap bagi masyarakat yang sudah terlatih, akan mampu kapan saja dan
dimana saja untuk menjadi kampiun di masyarakat, sebagai agen
perubahan, demi Medan yang terbebas dari sampah,"harap Syaiful Bahri.
Sementara itu manager kota Kitakyushu Jepang Shinsuke Takeuchi menjelaskan bahwa Projek JICA telah berjalan selama 2 tahun.
Ada
tiga bagian besar dalam proyek ini, diantaranya pembagian keranjang
takakura, yang dibagikan kepada 400 kepala keluarga yang masing-masing
digunakan untuk mengelolah sampah rumah tangga, selanjutnya pengelolaan
sampah dari pasar, dan yang terakhir pengumpulan sampah rumah tangga
yang bisa di daur ulang.
Shinsuke
berharap program ini terus mendapat dukungan dari Pemko Medan melalui
BLH Kota Medan serta peran serta dari semua pihak sehingga program ini
dapat berjalan sukses dan menghasilkan Kota Medan yang terbebas dari
sampah.(rls)
Posting Komentar
Posting Komentar