MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Walikota Medan Drs. Dzulmi Eldin M.Si yang diwakili oleh
kepala Dinas Pendidikan Drs. Hasan Basri MM membuka rapat gerakan
Indonesia membaca penyusunan rencana aksi daerah pengembangan budaya
baca masyarakat Kota Medan di ruang rapat III kantor walikota medan,
Rabu (23/8/2017)
Pendidikan
yang berkualitas menjadi kebutuhan penting di era persaingan global.
Para pengambil kebijakan di tingkat pusat pastinya sudah menyadari akan
hal tersebut. Untuk menjadikan dunia pendidikan berkualitas, tentu
sangat banyak faktor yang berkaitan dan saling mempengaruhi. Salah satu
upaya pemerintah menjadikan pendidikan berkualitas adalah melalui
meningkatkan budaya literasi (membaca dan menulis).
Hasan
basri selaku kadis pendidikan Kota Medan mengatakan dari 1000
masyarakat Indonesia hanya satu orang yang memiliki niat serius membaca,
bahkan literasi Indonesia memiliki peringkat ke 60 dari 61 negara.
"Disinilah peran Keluarga, sekolah dan masyarakat terutama siswa/siswi
untuk membangun budaya literasi menciptakan siswa/i yang mampu memahami
teks lisan, tulisan, audio maupun gambar/visual", ujar hasan basri.
Kota
Medan adalah kota ke-4 yang mendeklarasikan diri sebagai kota literasi.
Yang sebelumnya sudah didahului kabupaten/kota seperti labuhan batu,
serdang bedagai, tebing tinggi dan binjai.
Hasban
Ritonga ketua forum masyarakat literasi sumut mengatakan dari hasil
survey yang dilakukan masih banyak masyarakat yang bisa membaca tapi
tidak bisa memahami makna dari yang mereka baca. 97% masyarakat
Indonesia bisa membaca, 3% tidak. Tetapi dari 97% masih banyak
masyarakat tidak dapat membedakan berita asli atau palsu. "Program dari
kami adalah untuk membangun interaksi dari masyarakat untuk mendukung
atau mengapresiasi budaya literasi di Kota Medan".[Ulfah]
Posting Komentar
Posting Komentar