JAKARTA | GLOBAL SUMUT-Aksi Bumbung Kemanusiaan Pramuka 
untuk Rohingya Myanmar yang dibuka kemarin (6/9) di Gedung Kwartir 
Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka, Jakarta Pusat, mendapat sambutan 
positif dari masyarakat. Terbukti, dalam sehari, aksi peggalangan dana 
untuk kemanusiaan ini berhasil mengumpulkan uang sebesar 21 juta Rupiah.
Hingga
 berita ini ditulis, telah terkumpul sumbangan sebesar Rp21.650.000 yang
 dikirimkan ke rekening Pramuka Peduli. Andalan Nasional Kwarnas Gerakan
 Pramuka urusan Abdimasgana, Rangga Wisnu mengajak masyarakat untuk 
turut memberikan bantuan untuk para korban kemanusiaan di Myanmar.
“Kami
 mengajak masyarakat, utamanya Pramuka di manapun berada untuk ikut 
gotong-royong mengirimkan dana ke rekening Pramuka Peduli,” harap 
Rangga, Kamis (7/9).
Bantuan
 yang terkumpul dari Bumbung Kemanusiaan nantinya akan diserahkan kepada
 pengungsi Rohingya Myanmar. Kwarnas akan berkoordinasi dengan Pramuka 
Myanmar untuk penyerahan bantuan tersebut.
Sementara
 itu, Andalan Nasional Kwarnas Gerakan Pramuka Bidang Kominfo, Luqman 
Hakim Arifin mengatakan, untuk para donatur yang ingin memberikan 
bantuannya bisa mengirimkannya ke rekening BNI: 909010100 Cabang Menteng
 Jakarta Pusat, atas nama Pramuka Peduli.
“Bantuan bisa dikirim ke rekening Pramuka Peduli,” ungkapnya.
Selain
 dikirim langsung lewat rekening Pramuka Peduli, kata dia, bantuan juga 
bisa dikumpulkan di Kwartir (Ranting/Cabang/Daerah) masing-masing lalu 
diteruskan ke rekening Pramuka Peduli apabila itu berupa uang. Akan 
tetapi, jika berupa barang, bisa langsung dibawa ke Kwarnas Gerakan 
Pramuka, Jln. Medan Merdeka Timur No. 6, Jakarta Pusat.
“Mereka
 juga bisa mengumpulkan di Kwartir masing-masing lalu dikumpulkan dan di
 transfer ke sini. Itu kalau berbentuk uang. Nah, kalau misalnya 
berbentuk barang bisa datang ke Kwarnas dan dikoordinasikan dengan 
Bidang Pengabdian Masyarakat dan Siaga Bencana (Abdimasgana),” katanya.
Bumbung
 Kemanusiaan adalah istilah di kalangan Pramuka untuk menggalang dana 
kepedulian untuk tujuan tertentu. Dahulu, aksi ini menggunakan media 
bambu untuk menampung dana yang dikumpulkan.
“Ini
 cara unik Pramuka ketika kita menghadapi sebuah masalah dan ingin 
membantu orang. Kita membuat bumbung dari bambu atau sejenisnya, 
kemudian anggota Pramuka mengumpulkan atau menabung uangnya, dan tidak 
ada batasan. Ada yang menyumbang seribu, lima ribu, tergantung kemampuan
 anggota,” ungkap Andalan Nasional Kwarnas urusan Abdimasgana, Eko 
Sulistio.[red]

Posting Komentar
Posting Komentar