0
DELI SERDANG | GLOBAL SUMUT-Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah Deli Serdang butuh perhatian serius dari pihak pemerintah. Hal ini terungkap disela-sela pelatihan dan pendampingan kelompok usaha jamu yang ada di Kampung Kolam kecamatan Percut Sei tuan Kabupaten Deli Serdang.

Hal tersebut diungkapkan oleh Mispan salah satu ketua kelompok jamu yang sudah puluhan tahun melakukan usaha usaha yang dirintis turun temurun oleh keluarga, dan hingga saat ini belum pernah mendapatkan perhatian dari pemerintah baik dalam hal pembinaan maupun bantuan alat Usaha.
Hal yang sama juga dialami oleh kelompok usaha masyarakat yang ada disekitaran Desa kolam, yang juga ikut dalam pelatihan yang dilaksankan oleh Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Negeri Medan. Acara yang dilaksanakan langsung dilokasi usaha warga pada Senin (6/9) dihadiri oleh Sekretaris LPM  Mukti Hamjah dan Koordinator bidang Kerjasama dan Pengembangan Wilayah Irfandi, M.Si.

Dalam sambutan Ketua LPM Dr. Kustoro yang diwakili Sekretaris menyampaikan komitmen LPM Unimed untuk memberikan langkah nyata bagi perkembangan perekonomian khususnya Sumatera Utara melalui pembinaan yang dilakukan oleh dosen terhadap kelompok usaha masyarakat sehingga terwujudnya visi Unimed Unggul dalam bidang rekayasa industri dan budaya yang telah ditetapkan oleh Rektor Universitas Negeri Medan Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd.

“Selain itu Unimed saat ini sedang intens melakukan pembinaan usaha kecil dan ekonomi kerakyatan, karena dorongan usaha kecil ini yang benar-benar riil untuk menstimulasi perekonomian nasional”, imbuh Mukti

Hal senada juga diungkapkan ketua pelaksana Ir. Herkules Abdullah, MS bahwa pelatihan dan pendampingan yang dilakukan oleh timnya difokuskan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh kelompok usaha Jamu cair atau sering dikenal sebagai jamu gendong. Selama ini produksi yang dilakukan kelompok adalah usaha jamu cair yang di letakan pada  wadah botol yang kurang steeril dan relatif mudah rusak serta waktu penjualan yang singkat.
Maka solusi yang diberikan adalah pelatihan dan pendampingan pembuatan jamu dalam bentuk serbuk kering dalam kemasan tanpa mengurangi komposisi, rasa dan khasiat sehingga jamu dapat bertahan lama serta lebih ekonomis. Disamping pembuatan produk jamu instan juga diberikan peralatan pendukung yang berupa hibah alat-alat pembuatan jamu seperti : Belender, Panci dan alat penyangrai jamu dan alat-alat yang dibutuhkan untuk proses pembuatan jamu tersebut.

“Dengan diberikan bantuan pelatihan serta alat-alat produksi akan memberikan stimulan tersendiri bagi UMKM, sehingga dapat meningkatkan kualitas produksinya. Setelah itu, pelaku usaha juga dilatih pembuatan kemasan produk dan pendampingan penggunaan buku kas usaha merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan manajemen usaha”, ujar ketua PJK Unimed tersebut.

Menanggapi hal tersebut salah satu ketua kelompok Usaha jamu gendong Sunarmi mengungkapkan  ucapan terima kasih kepada Unimed melalui tim pengabdi yang telah berupaya memberikan pelatihan dan pendampingan yang dapat memberikan solusi nyata bagi permasalahan yang dihadapi oleh para pengusaha jamu gendong tersebut.

“Pelatihan dan pendampingan ini memberikan kesan tersendiri yang sangat berarti bagi kami dimana kami baru kali ini mendapatkan pelatihan dan pendampingan karena selama ini belum pernah kami diperhatikan oleh pihak pemeritah maupun dinas terkait dialam pengembangan usaha jamu kami tersebut padahal usaha tersebut sudah lama kami rintis secara turun temurun dan menjadi tulang punggung perekonomian keluarga”, Pungkas Sunarmi.[Irfandi Jurnalis warga]

Posting Komentar

Top