0


MEDAN | GLOBAL SUMUT -Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, ketrampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna mengembangkan bakat serta kepribadian mereka. Peningkatan mutu dan kualitas pendidikan merupakan prioritas utama dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa serta membentuk manusia berakhlak mulia. Hal ini tertulis dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 ayat 2 bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan merupakan faktor yang paling besar peranannya dalam kelangsungan hidup manusia dan perkembangan suatu bangsa.

Faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa menjadi rendah adalah kurangnya kemampuan komunikasi siswa sehingga dapat menghambat pemahaman dan penguasaan konsep materi dalam pembelajaran. Semakin tinggi kemampuan komunikasi siswa, semakin tinggi pula pemahaman yang dituntut kepada siswa. Jika siswa memiliki kemampuan komunikasi maka siswa mampu dan terampil dalam menggunakan idenya serta mampu memahami dalam memecahkan masalah pembelajaran yang dituangkan baik dalam lisan maupun tulisan. Siswa diharapkan dapat mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram,atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. Namun kenyataannya kemampuan komunikasi peserta didik masih rendah, hal ini dikarenakan kurangnya keaktifan siswa dimana mereka belum melakukan aktifitas aktifitas yang lebih bermakna secara maksimal seperti menemukan konsep dan prinsip pembelajaran, melakukan eksplorasi konsep, dan melakukan analisis terhadap masalah.

Berdasarkan permasalahan tersebut, upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi peserta didik yaitu dengan melakukan perbaikan proses pembelajaran sehingga siswa dapat belajar secara efektif dan efesien. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar peserta didik yaitu ketidaktepatan penggunaan model pembelajaranyang digunakan oleh guru di kelas. Sehingga alternatif solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan model pembelajaran yang efektif dimana proses pembelajarannya berpusat kepada aktivitas siswa. 


Efektivitas model pembelajaran dilihat dari meningkatnya hasil belajar siswa. Hasil belajar yang dimaksud adalah dari aspek komunikasi peserta didik. Model pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran berorientasi pada tujuan tiap individu (Slavin dalam Faturohman 2015:44). Pembelajaran kooperatif mempunyai berbagai macam model pembelajaran salah satunya model pembelajaran Course Review Horay (CRH). Course Review Horay (CRH) merupakanmodel pembelajaran yang diawali pemberian materi pengantar oleh guru, kemudian siswa diminta untuk mengerjakan latihan yang diberikan secara berkelompok, dan untuk menguji pemahaman siswa, pada akhir pembelajaran guru memberikan kuis mengenai materi yang telah dipelajari sebelumnya, jawaban dari kuis tersebut dituliskan pada kartu atau kotak yang telah dilengkapi nomor dan untuk kelompok yang benar harus berteriak “horay” (Santoso dalam Oktiavini, 2016:5). Model pembelajaran CRH adalah suatu strategi yangmenyenangkan, karena peserta didik diajak bermain sambil belajar untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan secara menarik oleh guru. Pembelajaran melalui metode ini bercirikan oleh struktur tugas, tujuan, dan penghargaan kooperatif yang melahirkan sikap ketergantungan yang positif di antara sesama siswa, penerimaan terhadap perbedaan individu dan mengembangkan keterampilan bekerjasama antar kelompok. Kondisi seperti ini akan memberikan kontribusi yang cukup berarti untuk membantu siswa yang kesulitan dalam mempelajari konsep-konsep belajar, pada akhirnya setiap siswa dalam kelas dapat mencapai hasil belajar yang maksimal

Kelebihan model pembelajaran Course Review Horay adalah: 1) Menarik sehingga mendorong siswa terlihat di dalamnya. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay siswa akan lebih bersemangat dalam menerima materi yang akan disampaikan oleh guru, karena pembelajaran diselingi dengan game. Model pembelajaran ini mendorong siswa untuk terjun ke dalam proses atau situasi pembelajaran, artinya siswa diajak ikut serta dalam melakukan suatu game yang diberikan guru berkaitan dengan materi yang akan disampaikan.Selain itu, struktur Course Review Horay ini menarik. Sehingga mampu mendorong siswa untuk dapat terjun ke dalamnya; 2) Tidak monoton karena diselingi sedikit hiburan sehingga suasan tidak menegangkan. Melalui hal tersebut siswa tidak akan merasakan jenuh yang dapat menjadikannya tidak berkonsentrasi terhadap apa yang dijelaskan oleh guru; 3) Siswa lebih semangat belajar. Semangat belajar siswa meningkat karena suasana pembelajaran berlangsung menyenangkan. Kebanyakan dari siswa mudah merasakan jenuh apabila metode yang digunakan oleh guru adalah metode ceramah. Oleh karena itu, melalui model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) semangat belajar siswa akan meningkat; 4) Melatih kerjasama. Melalui model pembelajaran ini skill kerjasama antarsiswa semakin terlatih; 5) Adanya komunikasi dua arah. Artinya, siswa dengan guru akan mampu berkomunikasi dengan baik. Hal tersebut dapat melatih siswa agar dapat berbicara secara kritis, kreatif, dan inovatif. Sehingga tidak akan menutup kemungkinan bahwa akan semakin banyak terjadi interaksi diantara guru dan siswa.

Tri Juniar Indah Putri

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Posting Komentar

Top