BELAWAN | GLOBAL SUMUT.COM - PT Prima Multi Terminal (PMT), anak perusahaan Pelindo Group yang beroperasi di bidang layanan terminal peti kemas dan multipurpose, terus memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) untuk
menghadapi tantangan industri logistik yang semakin terdigitalisasi. Salah satu langkah konkret yang dilakukan perusahaan adalah menyelenggarakan Pelatihan Container Terminal Operation (CTO) bagi pegawai operasional dan nonoperasional di Terminal Kuala Tanjung, Kamis (23/10).
Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara PMT dan PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia (PMLI), lembaga pelatihan dan pengembangan kompetensi di bawah Pelindo Group yang berfokus pada sektor maritim dan logistik. Pelatihan CTO ini dirancang tidak hanya untuk memberikan pemahaman teknis, tetapi juga
membangun pola pikir strategis dan adaptif terhadap perubahan teknologi di lingkungan pelabuhan modern.
“Inti bisnis terminal peti kemas adalah pelayanan. Melalui pelatihan CTO, kami ingin memastikan seluruh pegawai memahami esensi pelayanan dan memiliki kemampuan untuk mengoperasikan terminal dengan standar global,” ujar Plt. Direktur Operasi dan Teknik PMT, Wahyudi.
Menurut Wahyudi, pengembangan kompetensi SDM merupakan kunci utama bagi PMT dalam mencapai operational excellence secara berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa peningkatan kemampuan pegawai bukan semata-mata pada aspek teknis, tetapi juga mencakup penguatan budaya kerja dan nilai-nilai korporasi.
“Kami ingin setiap pegawai PMT menginternalisasi nilai-nilai AKHLAK — Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif — yang menjadi fondasi etos kerja di lingkungan Pelindo Group,” tambahnya.
Pelatihan CTO yang digelar selama satu hari penuh ini menghadirkan pembekalan komprehensif dengan pendekatan teori dan studi kasus. Materi pelatihan meliputi pengenalan ekosistem industri pelayaran dan kontainerisasi, desain dan kapasitas terminal, struktur organisasi dan proses bisnis, hingga sistem operasi terminal (Terminal Operating System/TOS). Peserta juga diajak memahami konsep pengelolaan biaya dan pendapatan, serta bagaimana penerapan digitalisasi mampu meningkatkan efisiensi dan akurasi operasional.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para peserta. Mereka menilai pelatihan semacam ini membantu memperluas wawasan dan memperdalam pemahaman terhadap peran penting SDM dalam mendukung kinerja terminal.
Sebelumnya, pelatihan CTO juga telah dilaksanakan bagi pegawai di Terminal Belawan, yang juga berada di bawah pengelolaan PMT. Dengan demikian, kedua terminal utama perusahaan kini memiliki basis SDM yang lebih siap menghadapi modernisasi sistem operasi terminal yang tengah digalakkan oleh Pelindo Group.
Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko PMT, Syamsuddin, menjelaskan bahwa pelatihan CTO menjadi bagian penting dari strategi jangka panjang perusahaan dalam menghadapi era logistik 4.0.
“Dunia logistik dan pelabuhan kini bergerak menuju otomasi dan efisiensi berbasis data. Karena itu, investasi terbesar PMT harus diarahkan pada peningkatan kapasitas manusia yang menjadi penggerak utama seluruh sistem,” ujarnya.
Syamsuddin menambahkan, tujuan akhir dari kegiatan ini adalah membentuk SDM yang mampu beradaptasi dengan transformasi digital dan memiliki pemahaman holistik terhadap seluruh aspek operasional terminal peti kemas. “Peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan CTO merupakan pijakan awal bagi PMT untuk menjadi terminal peti kemas berkelas dunia,” tegasnya.
Ia juga berharap pelatihan ini tidak berhenti sebagai kegiatan seremonial, tetapi berlanjut menjadi budaya belajar berkelanjutan di seluruh lingkungan kerja PMT. Dengan cara itu, perusahaan tidak hanya mencetak pegawai terampil, tetapi juga membangun ekosistem pembelajaran yang dinamis dan berorientasi masa depan.
Pelatihan CTO ini menandai komitmen PMT dalam menempatkan SDM sebagai aset strategis perusahaan. Di tengah derasnya arus perubahan teknologi dan globalisasi, PMT meyakini bahwa investasi pada manusia merupakan langkah paling fundamental untuk menjaga daya saing dan memastikan keberlanjutan bisnis.
Karena bagi PMT, terminal modern bukan sekadar tentang mesin, sistem, atau infrastruktur digital, melainkan tentang kesiapan manusia yang mengoperasikannya dengan pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang kuat.(Imam)

Posting Komentar
Posting Komentar