0
STABAT | GLOBAL SUMUT -  Dalam menyikapi keluhan masyarakat terhadap kekhawatiran akan kondisi tabung gas elpiji subsidi 3 Kg, Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu,SH memerintahkan Tim untuk melakukan peninjauan, sekaligus memantau ketersediaannya di sejumlah Pangkalan Gas yang tersebar dalam wilayah Kabupaten Langkat.

“Sesuai intruksi Bapak Bupati, kami lakukan peninjauan langsung ke pangkalan-pangkalan gas elpiji bersubsidi, dan memang secara umum kondisi tabung perlu mendapat perhatian pihak Pertamina,” kata Kabag Perekonomian Langkat Syahrizal, via telepon seluler membeberkan hasil pantauan yang dilakukan pihaknya belum lama ini.

Menurutnya, tanggungjawab pemerintah daerah terhadap keamanan dan ketersediaan pasokan gas menjadi fokus perhatian dan untuk itu Bupati Ngogesa secara periodik melalui Bagian Perekonomian tetap melakukan monitoring, sekaligus upaya menjaga harga agar tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET), Sehingga subsidi Pemerintah secara tepat bisa dirasakan oleh masyarakat ekonomi lemah.

Dari pantauan yang dilakukan ke sejumlah pangkalan baik yang berada di wilayah Langkat Hulu, Langkat Hilir maupun Teluk Aru sejak tanggal 08 s/d 12 Oktober, beberapa hal yang dikeluhkan oleh pangkalan selain komplain masyarakat terhadap kondisi tabung gas yang mengkhawatirkan karena berkarat, juga perilaku sejumlah oknum agen yang juga menjual kepada kios pengecer, padahal seharusnya hanya kepada pangkalan. Kondisi tersebut tentu memicu persaingan tidak sehat dan dapat mematikan usaha pangkalan.

Dalam hal ketersediaan pasokan gas dimaksud, telah tercukupi disejumlah pangkalan dan hanya berkurang jika menjelang hari-hari besar keagamaan, yang ini dapat dimaklumi karena pasokan tersendat 2 hingga 3 hari dikarenakan karyawan mungkin masih dalam cuti.

Pemkab Langkat sendiri akan menyurati Pertamina terkait laporan hasil monitoring serta diharapkan segera mengambill kebijakan terhadap keluhan konsumen maupun pangkalan, sekaligus melakukan pembinaan terhadap sejumlah oknum agen yang tidak menjalankan mekanisme sesuai ketentuan.

Untuk diketahui adapun HET untuk sejumlah wilayah di Kabupaten Langkat, pada harga di tingkat pangkalan, Rizal menyebutkan antara lain di Kecamatan Kuala Rp. 13.000, Bahorok Rp. 13.500, Stabat Rp. 12.750, Tanjung Pura Rp. 13.000, Batang Serangan Rp. 13.000. Sementara itu di Pangkalan Brandan Rp. 13.250, Pangkalan Susu Rp. 13.500 dan Pematang Jaya Rp. 14.000, dengan harga tertinggi pada sejumlah wilayah pantai Rp. 14.500 seperti di daerah Jaring Halus, Kwala Besar, Pulau Kampai dan Pulau Sembilan.

“Tentu harga di tingkatan kios pengecer akan bertambah dari HET yang ada dan diharapkan harga tersebut tidak jauh dari HET yang telah ditetapkan oleh Pemkab atas kesepakatan para agen, intinya masih terjangkau oleh masyarakat ekonomi lemah ” ujar Rizal menutup penjelasannya.(Agung)

Posting Komentar

Top