0
MEDAN | GLOBAL SUMUT-Wakil Gubernur Sumatera Utara Ir H Tengku Erry Nuradi MSi berpendapat bahwa sudah saatnya Indonesia memilih pemimpin yang berkarakter Pancasila. Pemimpin yang berkarakter Pancasila sangat tepat bagi mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera.
"Mari kita pilih pemimpin yang memiliki karakter Pancasila", katanya saat memberikan sambutan pada acara Dialog Nasional Memperingati 48 Tahun Tri Tura Keluarga Besar Angkatan 66 Sumut dalam Mencari Pemimpin Berkarakter Pancasila di Hotel Madani Jl SM Raja Medan, Kamis (9/1).

Hadir dalam acara tersebut tokoh angkatan 66 Akbar Tanjung, Jenderal TNI (purn) Ryamizad Ryakudu, Tokoh
Pendidikan Prof Usman Pelly, Laksamana TNI Slamet Subianto, Sekda Kota Medan Syaiful Bahri, Tokoh sejarah, Pelajar dan mahasiswa serta ratusan peserta lainnya.
Wagubsu menambahkan bahwa sesungguhnya kita semua adalah pemimpin, setidaknya pemimpin bagi diri sendiri. Namun untuk menjadi pemimpin bangsa, ujarnya, tidak cukup sosok yang terkenal, pintar, berpengalaman, tapi harus memiliki karakter yang kuat dan sesuai dengan Pancasila. Untuk melahirkan pemimpin tersebut diharuskan masyarakat yang memilih harus cerdas dalam menentukan pilihannya.

Mengingat tahun 2014 merupakan tahun politik dimana akan dilaksanakan pemilihan anggota legislatif, presiden dan wakil presiden, Wagubsu menghimbau seluruh masyarakat untuk aktif, cerdas dan bijak menggunakan hak pilihnya.

"Pelajarilah seorang calon wakil rakyat dan calon pemimpin, cari tahu lebih banyak tentang sosok yang akan dipilih sehingga diharapkan akan lahir pemimpin yang terbaik" tegasnya.

Wagubsu juga mengingatkan bahwa Indonesia sedang dilanda krisis kepemimpinan," peminpin itu banyak, namun yang benar benar berkarakter pancasila itu masih sedikit dan boleh jadi tidak seterkenal calon lain, nah disitulah tugas kita bersama untuk memilih sebaik baiknya", tukasnya.

Tak berbeda dengan Akbar Tandjung, tokoh nasional angkatan 66 itu juga memiliki pandangan yang sama dengan Wagubsu.

Dalam sambutannya Akbar mengatakan bahwa memilih pemimpin adalah tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia. Pemimpin itu harusnya sudah selesai dengan kepentingan pribadi dan golongannya, sehingga waktu dan tenaganya dapat dipergunakan untuk kepentingan bangsa, kalau seorang pemimpin masih harus memikirkan kepentingan diri dan kelompok, maka ia tidak akan pernah bisa maksimal memikirkan kepentingan bangsa.

Lain lagi dengan Ryamizad Ryacudu yang menjadi pembicara, mantan panglima itu menitik beratkan sosok pemimpin itu harus bisa mengutamakan kepentingan nasional diantara kepentingan persahabatan dengan negara lain.

"Pemimpin Indonesia harus bisa mengeluarkan bangsa ini dari ketergantungan dengan negara luar, bila bangsa kita susah maka kitalah yang harus mengeluarkan dari kesusahan itu", tegasnya.

Diwawancarai terpisah, Kepala Kesbangpollinmas Provsu H Eddy Syofian MAP mengatakan bahwa sosok pemimpin kedepan tidak sekedar hanya bisa memenuhi kepentingan masyarakat, namun juga bersifat visioner jauh kedepan, memiliki keteladanan, bijak, teguh, beriman dan menghargai multi kultural. Demikian pendapatnya mengingat bangsa Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa dan agama dan dibutuhkan sosok pemimpin yang bisa menghargai dan menyadari kenyataan itu.

Tak lupa Eddy menghimbau seluruh masyarakat Indoinesia khususnya Sumatera Utara agar menggunakan hak pilihnya dengan baik, Gunakanlah hak pilih masing-masing, karena bila pemimpin tidak dipilih atau dipilih asal asalan, maka akan lahirlah pemimpin yang asal asalan juga," imbuhnya.

Dalam dialog tersebut juga diisi dengan penyematan PIN terhadap sejumlah tokoh Sumatera Utara diantaranya Wagubsu Ir H Tengku Erry Nuradi MSi, Sekda Kota Medan Syaiful Bahri, Prof Usman Pelly, H Marzuki, H Kamaluddin SH, Anwar Congo dan Raja Kamal.

(Humas Pemprovsu)

Posting Komentar

Top