0
Jadikan Tahun Baru Islam Momentum Intropeksi Diri

Ustadz Ahmad Wijayanto menyampaikan tausiah
MEDAN  | GLOBAL SUMUT -Jadikan momentum Tahun Baru Islam I Muharram 1436 H sebagai  sarana dan wahana intropeksi guna memperbaiki diri. Artinya, setiap memasuki Tahun Baru Islam, hendaknya umat UIslam memiliki semangat baru untuk merancang  dan melaksanakan kehidupan secara lebih baik. Dengan demikian setiap pergantian waktu, hari demi hari hingga tahun demi tahun selalu memberikan harapan baru akan keadaan yang lebih baik lagi ke depannya.

Demikian disampaikan Wali Kota Medan Dzulmi Eldin dalam acara zikir dan doa bersama memperingati  Tahun Baru Islam 1436 H di Lapangan Merdeka, Medan, Sabtu (25/10/2014). Acara ini dihadiri sekitar 15.000 umat Islam dari seluruh penjuru Kota Medan. Selain doa dan zikir bersama, para jamaah juga mengikuti tausiah yang disampaikan penceramah kondang asal ibukota Ustadz Wijayanto.

Selain intropeksi diri, mantan Sekda Kota Medan ini juga mengajak seluruh jamaah yang hadir  untuk mengisi kehidupan di Tahun 1436 H ini maupun tahun-tahun selanjutnya dengan ibadah, doa dan karya yang lebih baik lagi demi kemaslahatan umat.

“Mari songsong masa depan kita dengan keyakinan dan kepercayaan diri bahwa kota kita bisa menjadi kota metropolitan yang berdaya saing, nyaman, peduli dan sejahtera dalam ridho Allah SWT,” kata wali kota.

Selanjutnya wali kota mengungkapkan, selain memperingati Tahun Baru Islam, acara yang digelar pagi ini merupakan bagian dari komunikasi pembangunan sehingga tidak boleh terputus ataupun berhenti. Melalui silaturahim yang dibangun ini, tentunya semakin memperkuat ukhuwah (tali persaudaraan),  khususnya antara para ulama dan umaro yang selama ini sudah terjalin dengan baik.

Guna mewujudkan cita-cita pembangunan, wali kota terus berupaya untuk menumbuhkembangkan citra atau image Kota Medan sebagai kota multikultural dan religious. Keragaman suku, budaya dan kemajemukan agama yang ada saat ini sebagai kekuatan moral dan budaya dalam pembangunan.

“Kita tidak mengenal adanya dominasi mayoritas terhadap minoritas atau sebaliknya,” ungkapnya.

Kemudian untuk mewujdukan Medan sebagai kota religius kata wali kota, Pemko Medan terus mendorong adanya identitas kota yang berarsitektur keberagaman agama. Selain itu juga mendorong  adanya fasilitas dan sarana beribadah yang semakin baik, terutama di berbagai fasilitas publik yang ada. Serta berupaya  agar pilar-pilar kehidupan beragama dapat terpelihara dengan baik.

Sebagai pemeluk agama terbesar, wali kota berharap agar umat Islam dapat menjadi pengayom bagi kelompok agama yang lain. Selain itu harus lebih menonjolkan sikap rahman dan rahim kepada seluruh umat manusia. Meski berbeda suku dan agama, harus terus mempererat persaudaraan sekaligus memberikan rasa aman serta pelindungan kepada umat agama lainnya dalam menjalankan ibadahnya.

Zikir dan doa bersama ini turut dihadiri Sekda Kota Medan Syaiful Bahri Lubis, Ketua TP PKK Kota Medan dan Bunda PAUD Kota Medan Rita Maharani, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Medan, Wakil Ketua DPRD Medan Iswanda Ramli, Ketua FKUB Medan Palit Muda Harahap, tokoh agama, pimpinan SKPD, camat serta  tokoh agama.

Acara diawali dengan pembacaan surat suci Alquran oleh qori internasional Jaffar Hasibuan. Setelah itu dilanjutkan dengan zikir dan doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Tuah Sirait, agar Kota Medan selalu diberkati dan dirahmati Allah SWT sehingga  selalu aman dan kondusif, serta terhindar dari segala macam bencana.

Usai zikir dan doa bersama, jamaah dengan penuh antusias mengikuti tausiah yang disampaikan Ustadz Wijayanto. Dalam ceramahnya, pengasuh utama Pesantren Bina Anak Soleh ini mengajak seluruh jamaah yang hadir agar menjadikan Tahun Baru Islam ini sebagai momentum untuk meningkatkan rasa keimanan serta mampu mengendalikan hawa nafsu. Sebab, orang yang mampu mengendalikan hawa nafsu akan mengantarkannya menuju kemaslahatan.

Kemudian master sosiolog dari Universitas Islam Internasional Islamabad Tahun 1997 ini, mengingatkan agar umat Islam selalu memperbanyak zikir. Apalagi zikir merupakan ibadah yang disinggung langsung baik dalam Al quran maupun hadist.  Zikir memiliki banyak keutamaan, diantaranya membuat hati menjadi tenang dan senantiasa mengingat Allah, serta selalu terhindar dari kesusahan dan marabahaya. Karena itulah zikir harus sesering mungkin dilakukan, terutama usai menunaikan ibadah shalat lima waktu.

“Jadi marilah kita di Tahun Baru Islam ini melakukan hijrah menuju kebaikan dengan meninggalkan seluruh sikap yang buruk. Hijrah ini dapat dimulai dari diri sendiri agar menjadi pribadi yang mempesona, termasuk menjadi keluarga yang mempesona. Di samping itu selalu memperhatikan anak yatim piatu dan orang-orang kurang mampu. Apabila seluruh umat Muslim Kota Medan melakukan hal ini, Insya Allah Kota Medan akan diberkati dan dirahmati oleh Allah SWT,” ajaknya.(Red)

Posting Komentar

Top