0
BELAWAN | GLOBAL SUMUT - Pasca kaburnya seorang nahkoda kapal pukat grandong KM Andi I Gt 6 No.0344/PHBSU/SI bernama Siran warga Kisaran hinggakini masih menyisakan sejumlah pertanyaan, bahkan aktivis LSM Berani A.Rahman mengeaskan akan terus memantau kinerja Stasiun PSDKP yang terletak di Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan.  Abd.Rahman Ketua LSM Bersatu Anak Negeri (Berani) pada wartawan, Rabu (05/11/2014) mengharapkan Menteri Kelautan dan Perikaan Susi Pudjiastuti maupun Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Dirjen PSDKP) Syahrin Abdurrahman diminta selalu memonitoring kenerja PSDKP Belawan yang kerap tidak mengindahkan aturan yang ada.  Bahkan di duga kuat oknum-oknum PSDKP Belawan ini telah memanfaatkan aturan untuk kepentingan pribadi dengan mengabaikan tugasnya.Karena menurutnya PSDKP Belawan kurang melakukan pengawasan terhadap kapal-kapal penangkap ikan yang ada di Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan (PPSB), bahkan lalai dalam menjaga tersangka nahkoda hingga berhasil kabur.  Selain itu, seharusnya petugas Pengawasan itu melakukan pemeriksaan saat kapal akan melakukan operasi penangkapan dan setelah kembali ke Pelabuhan, pengawasan dilakukan dengan memeriksa kelengkapan dokumen, kesesuaian antar kapal diperiksa, alat penangkapan ikan atau alat bantu peningkatan ikan (API/ABPI), dengan yang tersebut pada dokumen perizinan.jelas Rahman.  Lebih lanjut dikatakanya Kapal-kapal ikan yang ada dipelabuhan PPSB ini banyak yang tidak memiliki dokumen yang jelas diantaranya Izin Pukat Kantong Praktek Pukat Trawl, Kapal-kapal ikan tersebut diduga kuat dipelihara oknum-oknum PSDKP yang telah ditugaskan negara sebagai Pengawas Sumber Daya Kelautan Perikanan, bebernya.(Red/GS).

Posting Komentar

Top