0
MEDAN I GLOBAL SUMUT-Senin (27/7/2015) merupakan tahun ajaran baru tahun pelajaran 2015/2016 di sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) secara serentak dimulai. Kegiatan umum yang dilaksanakan dalam memasuki tahun ajaran baru dalam menyambut peserta didik baru adalah adanya kegiatan masa orientasi siswa (MOS) atau yang sekarang diberi istilah MOPD (Masa Orientasi Peserta Didik), terutama di tingkat SMP dan SMA. MOS sering dimanfaatkan oleh senior sebagai ajang balas dendam atas apa yang dialaminya dahulu, kepada juniornya. Bahkan, untuk beberapa kasus telah menelan korban.

Sejatinya, MOPD dijadikan sebagai ajang untuk melatih ketahanan mental, disiplin, dan mempererat tali persaudaraan. MOPD juga sering dipakai sebagai sarana perkenalan siswa terhadap lingkungan baru di sekolah tersebut. Baik itu perkenalan dengan sesama siswa baru, kakak kelas, guru, hingga karyawan lainnya di sekolah itu.
 
Tahun ini, MOS pun tetap dilaksanakan dan ada bermacam-macam kegiatan yang dilaksanakan sekolah masing-masing. Yang pasti, semuanya bertujuan menjalin keakraban baik sesama siswa baru maupun senior.

Di SMA Negeri 3 Medan (SMANTig), kegiatan MOS juga diselingi dengan menghadirkan para penceramah dengan memberikan sejumlah materi seperti bahaya narkoba dan pergaulan bebas dari Polresta Medan. Tentunya materi yang diberikan sangat bermanfaat bagi para siswa, mengingat tingkat kriminal saat ini juga banyak dilakukan para pelajar.

Selain itu, kegiatan juga dibarengi ajang perkenalan ekstrakurikuler (ekskul) di sekolah ternama tersebut. Secara bergiliran, masing-masing anggota ekskul memperagakan kebolehan dan kelebihan mereka dengan harapan menarik minat siswa baru. Tapi jangan salah ya, kegiatan itu juga tak selalu dikemas dalam suasana tegang, tapi juga sesekali mengundang decak kagum dan tawa siswa baru.

“Kegiatan ini beda dari yang aku lihat dan dengar dari televisi, biasanyakan kakak kelas marah-marah, kali ini nggak kok. Malahan seru dan lucu banget ketika senior menunjukkan kebolehannya di depan kami,” tutur Uswatun Hafina Nasution kepada Kreasi, baru-baru ini.

Selain seru, tambah Uswatun, MOS yang dibuat juga memudahkan para siswa baru untuk lebih mengenal sekolah, senior, dan ekskul mana yang kelak akan kita pilih.
“Apalagi kegiatannya juga nggak berat-berat kali, hanya memang kalau salah akan diberi hukuman, itupun tujuannya hanya buat kami percaya diri di depan umum,” terangnya.

Selaku kakak kelas, Trisna Adhiguna yang juga Ketua OSIS dan Panitia MOS SMANTig mengakui senior yang tergabung dalam panitia selalu melakukan yang terbaik dan meninggalkan kesan positif bagi adik-adik kelasnya.

MOS Edukatif & Kreatif Ala SMANTig  “Alhamdulillah, kegiatan tahun ini lancar. Para siswa juga sepertinya antusias dan menuruti tugas yang diberikan, karena memang tugas dan pernak-pernik yang dipakai pun tidak sulit dicari. Panitia hanya ingin memberikan pesan edukatif dan kreatif kepada adik-adik, bukan seperti MOS pada umumnya,” pungkasnya.(red_01)

Posting Komentar

Top