MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Operasi Gaktib dan Yustisi TNI-AL di wilayah Medan
bagian utara yang terkesan tebang pilih kemaren berbuntut panjang.
Pasalnya 2 lokasi penimbunan BBM bersubsidi produk Pertamina tak
disentuh tim operasi. Akibatnya kegiatan operasi tersebut dilaporkan ke
Mabes TNI di Jakarta. Senin (21/9/2015).
2
lokasi penimbunan BBM yang disebut-sebut dibekcup oknum berseragam
loreng itu masing-masing milik H. Abdullah alias Bedol di jalan KL Yos
Sudarso Km. 17,5 Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan (Depan
pabrik Es-red). Sedangkan 1 lokasi disebut milik Piter di jalan KL Yos
Sudarso Km 15 depan jembatan Aloha Kelurahan Martubung Kecamatan Medan
Labuhan juga dibeckup oknum berseragam loreng yang bermarkas di Belawan.
Ke
2 lokasi itu tercatat sebagai lokasi penimbunan BBM produk Pertamina
terbesar di provinsi Sumatera Utara. Masing-masing lokasi dapat
mengumpulkan BBM produk Pertamina sedikitnya mencapai 80 ton/hari.
Pertamina,
Anak Perusahaan, dan pihak SPBU tak dapat berbuat banyak. BBM
bersubsidi yang diangkut melalui mobil tangki Pertamina dipaksa berhenti
di lokasi dan buang BBM sebelum sampai ke SPBU. Demi keselamatan sopir
dan kernet terpaksa turuti kemauan mafia BBM.
Keluhan
perusahaan BUMN Pertamina, rekanan, SPBU, dan konsumen seakan tersahuti
dengan kegiatan operasi Gaktib dan Yustisi TNI-AL, namun harapan itu
lagi-lagi sirna diterjang kepentingan pribadi oknum. Akibatnya sejumlah
aktivis bersatu melaporkan masalah itu ke Panglima TNI di Jakarta.
Sebelumnya
diberitakan, fakta di lapangan, Ops Polisi Militer AL yang dibagi
menjadi 2 tim itu langsung bergerak nuju 2 lokasi dan melakukan
pengintaian. Tim I yang dipimpin May Laut (PM) E. Tanjung berhasil
menyergap lokasi Sailan dan mengamankan 1 unit mobil tangki Pertamina BK
9478 CS.
Saat
kembali menuju markas besar POMAL Belawan, sejumlah mobil tangki
Pertamina lainnya terlihat berhenti dan menurunkan muatannya di lokasi
penimbunan BBM milik H. Abdullah alias Bedol di jl. KL Yos Sudarso Km.
17 (depan pabrik es-red). Hal yang sama juga terlihat di lokasi
penimbunan BBM di daerah jembatan Aloha Martubung (30 meter dari lokasi
yang digerebek-red). Lokasi yang disebut-sebut milik oknum TNI-AL Piter
itu juga lolos dari penggerebekan. Padahal sejumlah mobil tangki
Pertamina terlihat parker di lokasi itu.
Disisi
lain, Ops Gaktib dan Yustisi Citra Wira Pari 2015 yang dikatakan
Komandan Pangkalan Utama TNI-AL (Lantamal-I Belawan) Laksamana Pertama
TNI Yudo Margono SE dalam temu Persnya sepertinya hanya isapan jempol
belaka. Buktinya fakta dan nyata di lapangan sejak saat penggerebekan
kemaren hingga sampai sekarang puluhan lokasi penimbunan BBM di
sepanjang jln KL Yos Sudarso terutama lokasi Bedol dan Piter (Lokasi
penimbunan BBM terbesar di Sumatera Utara-red) yang disebut-sebut
dibeckup sejumlah oknum berambut cepat (oknum TNI-red) masih tetap
beraktivitas. Hingga sampai saat ini lokasi penimbunan yang merugikan
BUMN dan meresahkan masyarakat itu tetap berlanjut sebagaimana
sebelumnya.
Komandan
Pomal Belawan Joko ketika dikonfirmasi wartawan melalui telephon
selularnya belum lama ini berjanji akan kembali melakukan operasi.
Komandan yang ngaku sedang berada di Jakarta itu berjanji akan menyisir
semua lokasi penimbunan BBM di Medan bagian Utara. “Saya di Jakarta,
Senin semua lokasi akan kita sikat”. Ujarnya singkat. (song).
Posting Komentar
Posting Komentar