BELAWAN
| GLOBAL SUMUT-Ribuan ekor ikan dan udang keracunan di aliran Sungai
Nonang, Belawan. Ikan-ikan tersebut sempoyongan diduga akibat kondisi
air laut tercemar limbah. Warga bermukim di sepanjang pinggiran pantai
inipun berbondong-bondong untuk memanen ikan yang mati secara mendadak,
Minggu (3/4) kemarin.
Dari
amatan global sumut, dengan menggunakan jaring, tanggok dan alat
menjala ikan para warga baik orang dewasa maupun anak-anak terlihat
berlomba mengumpulkan ikan yang mabuk akibat limbah. Warga setempat
mulai mengetahui banyaknya ikan mengambang di permukaan air laut sejak
pukul 07.00 WIB.
Amran
(42) warga Jalan Belanak Pajak Baru Kecamatan Medan Belawan menuturkan,
pagi itu ia bersama sejumlah warga mendapati ikan-ikan mengambang.
Setelah dicek, ternyata hewan laut tersebut mabuk, kondisi air laut
tampak berwarna kuning, berbusa dan beraroma bau.
"Kejadiannya
bersamaan saat air laut mulai pasang (naik). Kemungkinan ikan dan udang
itu mabuk, karena air laut tercemar limbah," katanya.
Dalam
hitungan menit, di sekitar pinggiran pantai langsung dipadati seratusan
warga yang berkerumun guna mengambil ikan-ikan yang mati, dan
sempoyongan di permukaan air. Warga mengaku ikan yang mereka kumpulkan
nantinya akan dikonsumsi.
"Ikan yang kecil-kecil juga mati, ada warga yang bilang limbahnya berasal dari PLTU di Sicanang, Belawan," ungkap, Amran.
Penuturan
serupa juga dikatakan, Daud (37) warga Jalan TM Pahlawan Belawan Lama.
Menurutnya, selain berwarna kuning, air laut yang mengalir persis di
belakangan rumahnya juga berbau seperti gas. Kendati mengetahui
ikan-ikan mati karena limbah, tapi dia mengaku tidak merasa khawatir
untuk mengkonsumsinya.
"Ya, dicuci bersih dulu baru digoreng. Mudah-mudahan saja kalau dimakan nggak sampai keracunan," ujar, Daud.
Camat
Belawan, Rudi Faisal Lubis yang di hubungi global sumut melalui telepon
selulernya mengatakan, pihak belum mengetahui adanya kejadian tersebut.
Pun begitu, Faisal akan segera melakukan pengecekan.
"Saya
akan cek dulu, kalau ikan-ikan itu mati karena limbah, kita
berkoordinasi dan buat laporan ke BLH," pungkas, Rudi Faisal.(Nur)
Posting Komentar
Posting Komentar