BELAWAN | GLOBAL SUMUT-Ketua Asosiasi Pengusaha Perikanan Gabion Belawan
(AP2GB) A-Fiu datangi markas besar Direktorat Kepolisian Perairan
Sumatera Utara Jln. TM. Pahlawan Belawan. Kehadiran dirinya (A Fiu-red)
di Polair itu terkait pembunuhan sadis 4 nelayan pancing asal Bagan
Deli. Rabu (3/8/2016).
Pantauan globalsumut di lapangan, Rabu (3/8/2016) sekitar jam 10 pagi tampak A Fiu dengan menumpangi mobil mewah sejenis kijang BK 1 NV masuki halaman Mabes Polairdasu. A Fiu yang mengenakan baju kaos dan celana jens itu masuk ke ruang penyidik. Sebelumnya 4 orang saksi diduga pelaku pembantaian sadis diantaranya Agus alias Doyok warga jln. Yong Panah Hijau lingkungan 7 Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan dan H. Zulkifli warga desa Selemak Hamparan Perak didampingi pengacaranya lebih dahulu diperiksa di ruang penyidik Polair.
2 jam kemudian, A Fiu tanpa ditemani itu ke luar meninggalkan Markas Ditpolairdasu. A Fiu yang sempat membuka kaca mobilnya itu menuju Gabion Belawan.
Kabar yang berkembang, kehadiran ketua AP2GB A Fiu di Polairdasu untuk melindungi pemilik kapal ikan Gabion Belawan A Heng. Melalui pengacaranya inisial Tambunan menerangkan pada petugas Polair kalau A Heng pengurus gudang (gudang cerewet alias PT. JHL-red).
Sekedar diketahui, 4 orang nelayan pancing ikan korban pembantaian sadis itu warga Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan almarhum Rajali Abdi, Baharuddin Ahmad, Muhammad Zein, dan almarhum Hamdani alias Karpiol. Ke 4 orang korban yang tumpangi perahu Lumba-Lumba milik Amir ditabrak 9 kapal ikan yang bertambat di gudang cerewet Gabion Belawan. Istri korban Nurhayati tidak terima atas perlakuan biadab pelaku, didampingi istri korban lainnya Nurhayati buat pengaduan di Polairdasu (Nomor : STPL/08/II/2016 Ditpolair).
Pembunuh sadis itu disebut-sebut melibatkan RJL alias London, KH alias Enden, SB alias Atok alias Sibol, Udin, UD alias Tanjung, Memen, AGS alias Doyok, RZ alias Kiki, HZ alias Zul Terpedo. 9 orang tersebut dibidik petugas Polairdasu, sementara pemilik kapal ikan berupaya bela diri. Hingga sampai sekarang belum ada pihak Direktorat Kepolisian Perairan Sumatera Utara yang bias dikonfirmasi. (tim).
Pantauan globalsumut di lapangan, Rabu (3/8/2016) sekitar jam 10 pagi tampak A Fiu dengan menumpangi mobil mewah sejenis kijang BK 1 NV masuki halaman Mabes Polairdasu. A Fiu yang mengenakan baju kaos dan celana jens itu masuk ke ruang penyidik. Sebelumnya 4 orang saksi diduga pelaku pembantaian sadis diantaranya Agus alias Doyok warga jln. Yong Panah Hijau lingkungan 7 Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan dan H. Zulkifli warga desa Selemak Hamparan Perak didampingi pengacaranya lebih dahulu diperiksa di ruang penyidik Polair.
2 jam kemudian, A Fiu tanpa ditemani itu ke luar meninggalkan Markas Ditpolairdasu. A Fiu yang sempat membuka kaca mobilnya itu menuju Gabion Belawan.
Kabar yang berkembang, kehadiran ketua AP2GB A Fiu di Polairdasu untuk melindungi pemilik kapal ikan Gabion Belawan A Heng. Melalui pengacaranya inisial Tambunan menerangkan pada petugas Polair kalau A Heng pengurus gudang (gudang cerewet alias PT. JHL-red).
Sekedar diketahui, 4 orang nelayan pancing ikan korban pembantaian sadis itu warga Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan almarhum Rajali Abdi, Baharuddin Ahmad, Muhammad Zein, dan almarhum Hamdani alias Karpiol. Ke 4 orang korban yang tumpangi perahu Lumba-Lumba milik Amir ditabrak 9 kapal ikan yang bertambat di gudang cerewet Gabion Belawan. Istri korban Nurhayati tidak terima atas perlakuan biadab pelaku, didampingi istri korban lainnya Nurhayati buat pengaduan di Polairdasu (Nomor : STPL/08/II/2016 Ditpolair).
Pembunuh sadis itu disebut-sebut melibatkan RJL alias London, KH alias Enden, SB alias Atok alias Sibol, Udin, UD alias Tanjung, Memen, AGS alias Doyok, RZ alias Kiki, HZ alias Zul Terpedo. 9 orang tersebut dibidik petugas Polairdasu, sementara pemilik kapal ikan berupaya bela diri. Hingga sampai sekarang belum ada pihak Direktorat Kepolisian Perairan Sumatera Utara yang bias dikonfirmasi. (tim).
Posting Komentar
Posting Komentar