JAKARTA
| GLOBAL SUMUT-Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka menggelar
lokakarya tentang Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dan sosialisasi Scout
Bazaar dengan menghadirkan pelaku usaha atau vendor di Gedung Kwarnas,
Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Rabu 27 September 2017.
Kepada
para vendor, Kwarnas memperkenalkan situs belanja online khusus atribut
Pramuka dari 25 negara Asia Pasifik bernama Scoutbazaar.com. Tidak
hanya memperkenalkan, Kwarnas juga mengajak para vendor untuk bergabung
di dalamnya.
"Sosialisasi
ini kita ingin memberi tahu bahwa ada situs belanja online yang bisa
dijadikan wadah bagi para vendor untuk menjual produk unggulannya.
Khususnya terkait produk kepramukaan," ujar Wakil Ketua Kwarnas Bidang
Pembinaan Anggota Dewasa, Susi Yuliati.
Susi
mengatakan, banyak keuntungan yang bisa didapat bila vendor bergabung
di Scoutbazaar.com. Kwarnas memberikan kesempatan mereka untuk
meningkatkan bisnisnya agar bersaing di tingkat global.
"Dengan
bergabung di Scout Bazaar kita memberikan kesempatan meningkatkan
kualitas mereka untuk bisa tetap maju, dan berani bersaing di pasar
global," terangnya.
Kwarnas
sendiri yakin Gerakan Pramuka bisa bersaing di pasar global. Sebab,
berdasarkan pengalaman Susi, jumlah vendor di negara-negara Asia Pasifik
yang memproduksi dan menjual atribut Pramuka masih sedikit. Bahkan ada
sebagian negara yang masih beli dari luar.
"Misalnya
Brunei Darussalam, di sana vendornya masih sedikit. Jadi kalau ada
kegiatan biasanya mereka buatnya dadakan. Kemarin waktu kita ada acara
di sana, mereka tertarik untuk pesen kepada kita (Indonesia)," jelasnya.
Sementara
itu, Bendahara Kwarnas Bagas Adhadirgha mengatakan, jumlah Pramuka di
Asia Pasifik sekitar 45 juta, 22 juta di antaranya ada di Indonesia. Ini
artinya, kata dia, Indonesia punya peluang besar untuk bisa bersaing di
tingkat global. Terlebih ia melihat vendor-vendor di Indonesia sudah
dalam posisi mapan.
"Ini
saatnya kita melakukan ekspansi untuk berani menjual produk unggulan
kita ke luar negeri. Jangan takut barang kita tidak laku. Produk kita
sangat diminati di luar negeri," jelasnya.
Bagas
berkaca pada saat acara Pertemuan Pimpinan Pramuka se-Asia Pasifik di
Bali April 2017. Kwarnas memberikan kesempatan bagi vendor mendirikan
stand untuk menjual produknya di lokasi acara. Tebukti, negara-negara
peserta banyak membeli produk asli Gerakan Pramuka.
"Mereka suka karena kualitas bahan kita bagus, dan bentuk barangnya unik, yang memang khas asli Indonesia," tuturnya.
Dari
sisi nilai mata uang, tandas Bagas, Rupiah bisa dibilang tergolong
rendah dibanding negara-negara lain. Dengan begitu, jika dibandingkan
dengan mata uang mereka, harga produk Indonesia juga lebih murah.
"Logikanya kalau kita bisa menawarkan barang yang lebih murah, pasti
mereka tertarik untuk beli," jelasnya.
Bagas
menambahkan, semua vendor bisa bergabung dalam Scout Bazaar ini, baik
pengusaha besar maupun kecil. Adapun mekanisme pengelolaannya, akan
diatur lebih lanjut oleh Kwarnas. Yang pasti, kata dia, ini adalah
kesempatan besar bagi para vendor untuk bisa menembus pasar global.
"Kalau
kita berhasil menjual produk kita di tingkat global, pasti ada rasa
kebanggaan sendiri, di mana produk kita dikenal di negara luar. Dan ini
bisa menjadi nilai plus bagi vendor. Apabila pemerintah tahu pasti
akan didukung," jelasnya.
Situs
Scoutbazaar.com secara resmi akan dibuka kurang dari 25 hari lagi. Bagi
vendor yang tertarik untuk bergabung bisa mendaftarkan diri ke Kwarnas.
Sebab, untuk begabung dalam situs ini, hanya bisa melalui satu pintu
yakni Kwarnas. Soal bagi hasil dan lain-lain akan dibahas lebih lanjut
oleh Kwarnas.[rs/red]
Posting Komentar
Posting Komentar