MEDAN | GLOBAL SUMUT-Rupiah
akhir-akhir ini mengalami tekanan. Rupiah yang sebelumnya stabil di
bawah Rp 13.200 per US Dolar, saat ini terpuruk dikisaran Rp13.420 per
US Dolarnya. Pelemahan rupiah tak lain dikarenakan adanya reformasi
kebijakan penurunan pajak. Hal ini membuat permintaan US Dolar mengalami
peningkatan. Letak masalahnya ada disitu.
Pengamat
Ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Benjamin mengatakan, Dengan kebijakan
pelonggaran pajak tersebut, pelaku pasar banyak yang mengharapkan adanya
potensi pemulihan ekonomi di AS. "Meskipun tidak sesederhana itu, akan
tetapi kebijakan seperti ini kerap bisa memperbaiki masalah substansial
perekonomian AS seperti perlambatan laju pertumbuhan ekonomi yang
terjadi lebih dari 5 tahun terakhir," terangnya pada Global sumut
Jum'at(29/9)
Gunawan
menambahkan, 7Kebijakan tersebut tentunya akan memberikan dampak
negatif pada kinerja mata uang yang menjadi rival US Dolar itu sendiri.
Termasuk terhadap mata uang Rupiah. Dengan terjadinya tren pelemahan
tersebut, diperkirakan akan memberikan tekanan terhadap sejumlah
indikator kinerja ekonomi nasional.
"Impor
berpeluang mengalami kenaikan, dan tentunya sejumlah harga yang diatur
pemerintah khususnya tariff listrik juga akan menyesuaikan. Meskipun
pelemahan Rupiah terhadap US Dolar ini belum begitu mengkuatirkan. Akan
tetapi sejumlah harga yang dipengaruhi oleh penguatan US Dolar khususnya
barang impor berpeluang naik," Sambungnya
Ia
menambahkan, Tren penguatan US Dolar bahkan belum pada taraf
meresahkan. Masih gejolak yang kemungkinan hanya terjadi dalam jangka
pendek. Tren penguatan US Dolar juga belum memberikan sinyalemen
penguatan dalam jangka panjang.
"Dan
penguatan US Dolar saat ini belum cukup kuat akan merubah perhitungan
pemerintah dalam menetapkan harga BBM. Harga BBM masih akan sama.
Meskipun terjadi kenaikan pada harga minyak mentah dunia yang melewati
50 dolar per barel. Justru yang dikuatirkan adalah dampak negatif dari
ketidakpastian hubungan politik antara KORUT dengan AS" tutupnya (Ulfah)
Posting Komentar
Posting Komentar