MEDAN
 | GLOBAL SUMUT-Pendidikan vokasi pariwisata sangat penting dan 
strategis dalam mengembangkan wisata Danau Toba di Sumatera Utara 
(Sumut). Apalagi, Danau Toba merupakan salah satu dari tiga kawasan yang
 merupakan prioritas nasional, selain Kawasan Borobudur di Jawa Tengah 
dan Kawasan Mandalika di Nusa Tenggara Barat.
Hal
 itu disampaikan Penjabat Gubernur Sumatera Utara (Pj Gubsu) Drs Eko 
Subowo MBA ketika membuka Rapat Sinkronisasi Potensi Kerja Sama Bidang 
Pendidikan Vokasi Pariwisata dan Kerjasama Transportasi di Wilayah 
Kawasan Danau Toba, Rabu (11/7) di Hotel Le Polonia Medan.
Menurut
 Pj Gubsu Eko Subowo, untuk pengembangan kawasan Danau Toba, sektor 
pariwisata dan perhubungan (tranportasi) merupakan faktor penunjang yang
 cukup penting. “Pendidikan vokasi sektor pariwisata memang sangat 
diperlukan dalam rangka pengembangan ini. Banyak bidang pada sektor 
pariwisata tersebut, seperti hotel dan restoran, kuliner, UMKM dan 
lainnya. Paling susah adalah yang menyangkut sosial budaya masyarakat,” 
ujarnya.
Untuk budaya Sumut dengan sebutan
 “Body Rambo Hati Rinto”, lanjut Eko, perlu upaya pembenahan guna 
menarik wisatawan. Karena wisatawan melihat apa yang kelihatan di luar. 
“Tak bisa dilihat apa yang di dalam hati. Dalam hati siapa yang tahu,” 
ucapnya.
Selain itu, untuk bidang 
perhubungan, Eko menceritakan bahwa dirinya sejak dulu telah mengetahui 
bahwa Danau Toba itu sangat indah, luas dan letaknya di atas sehingga 
cuacanya sejuk. Masalahnya bagaimana dari daerah lain bisa sampai ke 
kawasan tersebut.
Bandara Silangit, lanjut
 Eko, adalah contoh bagaimana perhubungan bisa membuka isolasi, sehingga
 objek wisata itu bisa di akses wisatawan. Karena itu, infrastruktur 
yang sudah dibangun harus terus dijaga. Jangan sampai apa yang sudah 
dibangun ini rusak citranya, karena tata kelola yang kurang baik. “Ada 
infrastruktur dan ada tata kelola yang baik,” ucapnya.
Ketua
 Panitia Penyelenggara yang juga Kasubbid Kerjasama dan Penyelesaian 
Perselisihan antar Daerah Direktorat Bina Administrasi Kewilayahan 
Kemendagri Jamiko mengatakan, tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah 
untuk memfasilitasi terwujudnya inisiasi perumusan kesepakatan bersama, 
antara pemerintah daerah dengan industri/swasta dalam pengembangan 
pendidikan vokasi, khususnya terkait dengan pariwisata di kawasan Danau 
Toba. “Juga akan dibahas kerjasama antar daerah di kawasan Danau Toba di
 bidang transportasi untuk pelayanan publik,” ujar Jamiko.
Sedangkan
 peserta rapat sinkronisasi ini terdiri dari pejabat Provinsi Sumatera 
Utara yang membidangi kerja sama dan perhubungan, Dirut Badan Otorita 
Danau Toba dan para OPD kabupaten se kawasan Danau Toba, serta 
stakeholder terkait.
Turut hadir pada 
kesempatan tersebut Direktur Dekonsentrasi Tugas Pembantuan dan 
Kerjasama Kemendagri Sugiarto SE MSi, Dirut Badan Pelaksana Otorita 
Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo, para Kepala OPD Provsu dan 
kabupaten/kota, Bupati se kawasan Danau Toba.[ulfah]

Posting Komentar
Posting Komentar