LANGSA
 | GLOBALSUMUT- Festival Rentak Melayu Raya yang digelar di Kota Langsa 
turut dihadiri dua negara Asean yakni Malaysia dan Thailand. Selain 
kedua negara itu, pada pergelaran Internasional itu juga ikut hadir 
beberapa daerah, seperti Medan dan sejumlah kabupaten/kota se Aceh.
Walikota
 Langsa, Tgk. Usman Abdullah, SE, saat membuka acara tersebut, Sabtu 
malam di Lapngan Merdeka Langsa, menyampaikan, bahwa pelaksanaan 
Festival Rentak Melayu Raya tidak hanya sebagai sebuah pertunjukkan 
budaya semata, namun harus memahami lebih dalam seluk beluknya.(29/9).
“Saya
 berharap acara ini bukan hanya sebagai acara pertunjukan budaya tapi 
lebih kepada kita menyadari bahwa bangsa melayu ini adalah bangsa 
Austronesia,” kata Usaman Abdullah.
Dijelaskannya,
 terkadang orang sering berpikir bangsa melayu itu kalau di Aceh adalah 
orang Tamiang, atau kalau Sumatera Utara orang Melayu Deli atau Langkat.
 Padahal yang disebut Melayu itu adalah rumpun Austronesia, walaupun dia
 orang Mandiling, Padang, Batak, Jawa, Sunda dan lain-lainnya ini adalah
 rumpun Melayu atau Autronesia.
Kata
 Toke Suum panggilan akrab Usman Abdullah, orang melayu itu dikenal 
dengan orang ramah tamah, setia, sering membantu, peduli kepada orang 
lain, namun saat ini budaya Melaya sudah tergilas dengan perkembangan 
tekhnologi masa kini.
“Jadi
 kita berharap dengan adanya festival ini, maka akan menyadarkan kita 
kembali dari mana kita berasal, siapa kita sebenarnya, walaupun kemajuan
 teknologi telah menghiasi hidup kita tapi kita jangan lupa bahwa 
identitas diri kita bangsa Melayu,”jelasnya.
Lebih
 lanjut Usman Abdullah mengatakan, semoga acara pada malam hari ini 
dapat membangkitkan kembali masyarakat untuk menjaga dan melestarikan 
budaya luhur yang pernah diwariskan nenek moyang.
Usman Abdullah menegaskan, bahwa, acara festival rentak melayu tidak bermaksud untuk bersenang-senang dan berhura-hura"tegasnya.
“Acara
 pada malam hari ini jangan diartikan sebagai hiburan untuk 
bersenang-senang atau berhura-hura, tapi ini adalah bentuk kepada kita 
mengingat dan memelihara budaya tradisi atau adat istiadat melayu agar 
terus tumbuh dan berkembang di negeri melayau yang ada di Nusantara 
ini,”imbuhnya.
Sebelumnya,
 Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Aceh, Amiruudin, M,Si mengatakan, 
Festival Rentak Melayu Raya merupakan kegiatan perdana di Aceh, dengan 
tujuan melestarikan nilai-nilai seni budaya melayu, dengan melibatkan 
beberapa negara melayu di Asean yakni Malaysia dan Thailand serta Medan 
dan sejumlah kabupaten/kota di Aceh.
Dirinya
 berharap, pada pelaksanaan ini bangsa melayu dapat merangkul dan 
menyatukan bangsa melayu.“Harapan kita bagaimana budaya melayu ini dapat
 kita satukan kembali dari seluruh negara, kita tau bahwa etnis melayu 
ini mempunyai kekuatan yang sangat kuat, akan tetapi bila kita tidak 
dapat menyatukan diri kita khawatir sewaktu-waktu etnis melayu ini akan 
punah dipermukaan bumi,”tandasnya.
Posting Komentar
Posting Komentar