0
PERCUT SEI TUAN | GLOBAL SUMUT-Gencarnya pembangunan fisik yang dilakukan pemeritah dewasa ini tidak diimbangi dengan pemerataan akses air bersih dan layak minum, data Badan Pusat Statistik mencatat bahwa capaian akses air bersih saat ini di Indonesia 72,55 %, Angka ini masih di bawah target Sustainable Development Goals (SDGs) yakni sebesar 100 persen.

Untuk menekan  hal tersebut Profesor jurusan Biologi Universitas Negeri Medan Prof. Herbert Sipahutar, MS., Ph.D lakukan kerja nyata di masyarakat sekitaran kampus.

Kegiatan pemenuhan kebutuhan air bersih dengan konsep penyaringan dengan teknologi nano partikel yang di berikan langsung kepada masyarakat pada Rabu (11/9/2012) mengambil tempat di Desa Kampung Kolam Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

Kegiatan yang di tandai dengan penyerahan seperangkat system pengolahan air bersih mulai dari proses pengelolaan air tanah hingga sampai menjadi air layak konsumsi.

Kegiatan ini bermula dari riset yang dilakukan oleh peneliti dari Unimed yang mendapatkan hasil bahwa air di kawasan Percut Unimed tidak memenuhi Baku Mutu sebagai air yang layak dikonsumsi, hal ini ternyata menjadi bagian dengan kondisi Air yang ada di Indonesia.


Oleh karena itu kampus merasa terpanggil untuk memberikan solusi nyata untuk mengatasi permasalahan yang dialami masyarakat akan kebutuhan air bersih.

” Jadi konsepnya air sumur yang digunakan warga kita saring dengan menggunakan teknologi nano sehingga air dapat bersih,  Untuk memastikan sterilitas air kita tidak gunakan kaporit, karena biasanya masyarakat tidak suka air yang beraroma sehingga kita ganti dengan teknologi sinar ultra Violet (UV)”, papar Guru Besar  yang lama menimba ilmu di negara  Napoleon Prancis tersebut.

Didampingi anggota tim Prof. Dr. Makmur Sirait, MS  dan Anggraini, SE., M.Si, Hebert menambahkan kegiatan ini tidak dilakukan secara dadakan akan tetapi melalui proses yang panjang mulai dari riset sampai di beberapa lokasi kita berikan sistem penyaringan ini diantaranya di rumah Ibadah dan kelompok rumah tangga dan kelompok Usaha masyarakat.

“Sudah ada beberapa titik lokasi di Kecamatan Percut Sei Tuan ini yang kita lakukan penyaringan air tanah, bahkan di musholah Al –Ikhlas saat ini sudah menjual air galon langsung minum yang sudah dapat dinikmati masyarakat dan menjadi icome generate bagi Musholah”, tandas Wakil Dekan I Fakultas ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Trisni salah seorang warga mengungkapkan, terima kasih kepada pihak kampus yang mau turun langsung menyahuti permasalahan warga. Karena air bersih merupakan kebutuhan pokok masyarakat , apalagi para pelaku usaha kuliner .

“ Selama ini kami tidak mengetahui bahwa air yang kami gunakan banyak kandungan logam, Detergen  serta aroma lumpur, dalam waktu lama dapat merusak kesehatan. Dan dengan dibrikannya alat penyaring outomatis ini air yang biasanya keruh langsung bersih dan tidak berbau sehingga konsumen yang awalnya ragu-ragu menjadi percaya dengan kebersihan produk kami”, ungkap pengusaha tahu “mbak Trisni”[Irfandi Jurnalis warga]

Posting Komentar

Top