0
LANGSA | GLOBAL SUMUT-Pemerintah Kota Langsa menggelar apel siaga bencana yang berlangsung di Lapangan Merdeka Kota Langsa, Kamis (27/2/20).

Apel siaga bencana diikuti oleh Dandim 0104/Atim, Wakapolres Langsa, Kajari Langsa, Ketua Pengadilan Negeri Langsa, para Kepala OPD, TNI,POLRI,BPBD,SAR, Satpol PP,Tagana,Pramuka Peduli Bencana dan sejumlah PNS di lingkungan Pemko Langsa.

Walikota Langsa dalam amanatnya berharap agar semua pihak saling berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk saling meningkatkan kapasitas kita dalam peningkatan kesiap siagaan dalam menghadapi bencana,khususnya bencana alam yang relatif lebih mudah ditebak seperti  bencana Hydrometeorologi.

"Bencana Ini adalah suatu kelompok (jenis) bencana yang terkait dengan Meteorologi dan Klimatologi atau cuaca dan iklim yang sering dianggap sebagai bencana rutin di tanah air.Bencana yang termasuk dalam kelompok ini adalah bencana banjir, longsor, kekeringan, kebakaran hutan, gelombang pasang dan angin puting beliung,"ujarnya.


Lanjutnya,dalam hal bencana yang disebakan oleh Meteorologi dan Klimatologi ini, terdapat 3 kata kunci operasi siaga bencana yang harus selalu diingat dan menjadi tiga kata kunci ini yang merupakan aspek penting dalam penanggulangan bencana yaitu,SIAP, TANGGAP dan GALANG.

Dijelaskannya,kata  SIAP memiliki arti semua pihak harus siap siaga dalam semua aspek bencana yang mungkin terjadi. TANGGAP artinya  harus punya respons cepat terhadap isu-isu bencana, tidak lempar tangan dan segera bertindak jika ada masalah atau bencana yang terjadi dan yang terakhir adalah GALANG memiliki arti tidak bekerja sendiri.

"Ajak semua komponen untuk terlibat, rangkul semua kalangan untuk menanggulangi bencana, apakah dari  masyarakat itu sendiri, Ormas-Ormas, OKP-OKP maupun dari organisasi-organisasi baik intra maupun Ekstra kampus.Sehingga penanggulangan bencana dapat teratasi dengan baik dan cepat serta tidak memakan korban jiwa,harta benda maupun lainnya,"tandasnya.

Usai apel siaga bencana, dilanjutk

Posting Komentar

Top