0
H.PERAK| GLOBAL SUMUT-Pasca adanya tudingan miring menelantarkan anak istri disalah satu media harian, HM.Adami Sulaiman SH.MAg anggota DPRD Kabupaten Deli Serdang langsung membantah tudingan tersebut.

” Mana mungkin saya menelantarkan anak isteri saya, itu fitnah dan mencemarkan nama baik saya. Berita ini telah mencederai marwah status saya sebagai penyampai agama. Saya merasa keberatan dan Saya akan melakukan upaya hukum ke para pihak yang ikut serta dalam perkara ini,” Cetus HM.Adami Sulaiman saat ditemui di kediamannya Jalan Besar Hamparan Perak Selasa (21/07/2020).

Lebih lanjut Adami mengatakan, Supaya saudara tahu, saya ini donatur pesantren Darul Quran di Kecamatan Hamparan Perak, donatur mesjid Al Hafidz di Hamparan Perak, Donatur kumpulan anak yatim di Desa Klumpang Kebun, dan memberikan bea siswa bagi 4 orang masyarakat desa Hamparan Perak untuk sekolah di pesantren Al Amin, Madura termasuk anak saya berinisial MDG dari LS istri pertama juga saya sekolahkan ke pesantren tersebut, dan termasuk kegiatan amal lainnya yang saya lakukan.

Disamping itu sampai detik ini saya masih mengisi pengajian serta dakwah di kalangan masyarakat. Setiap bulannya saya mengirimkan biaya pendidikan untuk anak saya 1 hingga 2 juta setiap bulannya, termasuk juga isteri pertama saya.

“Saya pernah mengirim dia via transfer 1 – 5 juta dan itu ada buktinya sama saya. Jika tak percaya silahkan saudara cek ke lapangan. Artinya, mana mungkin orang lain saya urus kok anak isteri saya terlantarkan, itu namanya manusia gila”. Cetusnya.

Sejujurnya, kasus ini adalah kasus yang biasa saja. Kasus ini menjadi luar biasa karena dipolitisasi untuk kepentingan tertentu mungkin merasa tidak puas karena apa yang menjadi hajatnya tak tercapai. isu ini sebenarnya sudah menggelinding dan menjadi konsumsi politik ketika menjelang dan sesudah pemilu tapi nyatanya tak berhasil. Di kalangan masyarakat saya, isu telah tersebar kemana-mana bahkan ke jamaah saya. Disamping itu, isu ini juga sudah tersebar di kalangan partai. Artinya, sekalipun isu ini telah menghantam saya tapi hasil perolehan suara saya tetap menjadi pemenang dalam pemilu di Kecamatan Hamparan Perak.

Selanjutnya, saya kecewa dengan isteri saya kenapa dia tidak berubah- rubah menyebarkan fitnah. Semestinya dia belajar intropeksi diri. Perbuatan dia yang menyebarkan fitnah serta membusuk- busukan saya di kalangan masyarakat dan partai bermaksud lain, kalau tak berunah juga makan dalam waktu dekat saya akan melakukan gugatan cerai, kata Adami.

Istrinya (LS-red) pernah menyampaikan ke orang tua saya bahwa dia minta jatah gaji saya 10 juta/bulan. “Ini sifat yang tidak akomodatif,” ujar Adami.

Keluarga saya telah berkorban habis-habisan untuk menghantarkan saya menjadi anggota DPRD saja tak pernah bersikap seperti itu. Apa dia tidak berpikir, dia pikir saya duduk ini pakai daun kali ya...
Lucu sekali isteri saya itu, udah dirusaknya nama saya dengan fitnahnya lalu sekarang minta jatah pula. Apa ini bukan pemerasan namanya.Tanya Adami mengakhiri.[abu].

Posting Komentar

Top