0
Medan Labuhan,Global Berita.com -Perbaikan Tanggul Nelayan Indah penahan luapan air laut untuk mencegah masuk ke pemukiman warga di Kampung Nelayan Indah kembali jebol, Senin (7/5). Jebolnya tanggul di lingkungan II Blok B Benteng, Kelurahan Nelayan Indah Kecamatan Medan Labuhan yang baru setahun dikerjakan Dinas Pengairan Sumut tersebut membuat warga yang bermukim di Kampung Nelayan indah kuatir apabila luapan air laut semakin tinggi dikuatirkan dapat membanjiri rumah warga.


Ketakutan itu disampaikan YS (60) warga sekitar kepada harian Gloobal Beraita yang ikut membantu Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan yang saat itu sedang melakukan perbaikan untuk mengatasi luapan air laut yang mulai masuk kepemukiman warga.

YS mengatakan perbaikan tanggul yang dilakukan UPT Dinas PU Kota Medan tidak maksimal dan asal jadi sebab tanggul yang jebol hanya ditimbun dengan tanah dalam goni plastik dengan seadanya dan tidak sama tingginya dengan tanggul semula, pada hal air pasang ini diperkirakan akan naik lagi, ungkapnya. Disamping itu mereka ( PU Kota Medan) mengangkat tanah dari sisi tanggul uantuk menutupi tanggul yang jebol, itu kan mengurangi kekuatan tanggul, tambahnya.

 
Pantauan Gloobal Berita dilapangan, sekitar 60 an orang Pekerja dari UPT Dinas PU Kota Medan sibuk melakukan perbaikan, namun dikerjakan seadanya serta air pasang masih berangsur naik sudah ditinggalkan. Seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, kalau hanya untuk mengerjakan seperti tu, untuk apa mengerahkan sampai 60an orang, itu namanya pemborosan, ungkapnya kesal
Sementara itu Ketua HNSI Kota Medan Zulfachri Siagian melalui Alfian mengatakan, pekerjaan perbaikan tanggul yang dikerjakan pihak PU Bina Marga Kota Medan kurang profesional karena pembuatan pancang penahan tanah yang terbuat dari kayu laut hanya sebesar 3 Inchi bahkan dindingnya terbuat dari tepas, padahal anggarannya Rp 6 miliar.


"Proyek perbaikan tanggul yang dikerjakan PU Pengairan Tingkat I dan Kota Medan kemarin tak maksimal dan asal jadi, buktinya tanggul tersebut jebol kembali, diminta KPK periksa pihak pemborong serta instansi terkait sebab ada dugaan mark-up, bahkan pada saat dilakukannya proyek tanpa ada plank proyek,"tambah Zulfachri.

Solusinya menurut Alfian, perbaikan tanggul perlu lebih ditinggikan lagi serta diberikan tiang pancang beton jangan menggunakan tiang pancang kayu bakau dan kayu kelapa sehingga proyek tanggul tersebut permanen dan tahan lama, tidak seperti yang ada saat ini.(Hasan)

Posting Komentar

Top