0
BELAWAN | GLOBAL SUMUT-PT Pelni Cabang Medan tidak mengindahkan instruksi Syahbandar Pelabuhan Belawan Benyamin Tangkuman,S.Sos karena penumpang KM Kelud yang berlayar menuju Tajung Balai Karimun- Pelabuhan Sekupang Batam selanjutnya ke Pelabuhan Tanjung Periok Jakarta melebihi kapasitas.
Diperkirakan 6500 penumpang ikut berlayar bersama KM Kelud dan kelihatan sangat sarat terbukti dari nomor draf kapal sudah terbenam ke air laut serta cat hijau lambung kapal tinggal beberapa centimeter lagi uang muncul.
    
Pantuan  di Pelabuhan Belawan sejak pukul 07.00 Wib pintu terminal menuju atas kapal sudah dibuka hingga pukul 12.10 Wib penumpang masih diperbolehkan naik oleh petugas PT Pelni.
    
Menurut sejumlah pengantar di Pelabuhan Belawan pihak PT Pelni tidak memperhatikan keselamatan pelayaran PT Pelni hanya dengan alasan arus Mudik balik Lebaran.
   
Penumpang tidak tahu resiko pelayaran mereka taunya naik ke kapal dan bisa berangkat untuk mengejar pekerjaan di tempat tujuan,jelas para pengantar.
    
Sebelumnya, Benyamin Tangkuman sudah mengingatkan petugas PT Pelni supaya menaikkan penumpang tidak lebih dari kapasitas kapal yaitu 2652 orang sudah termasuk tambahan toleransi 20 persen.
     
Ketika dikonfirmasi kepada Direktur Utama (Dirut) PT Pelni Syahril Japarin,Selasa (13/8) saat meninjau keberangkatan KM Kelud di Pelabuhan Belawan didampingi General Manager PT Pelni Medan Halim Perdhana membenarkan bahwa penumpang KM Kelud sudah melebihi kapasitas. Tapi bagaimana supaya penumpang dapat terangkut semua terpaksa dinaikkan semua.
     
Menurut Syahril yang utama yang harus ditertibkan yaitu pedagang asongan yang berada di atas kapal sangat mengganggu kenyamanan penumpang,katanya.
    
Sementara itu yang sangat disesalkan saat kunjungan anggota DPD RI Parlindungan Purba yang turun ke Pelabuhan Belawan meninjau keberangkatan KM Kelud. Karena milihat membludaknya penumpang ikut mengatur petugas PT Pelni.
     
Dikatakan pejabat PT Pelni, Parlindungan Purba kan tidak tahu tentang KM Kelud kenapa harus memberikan perintah dan ngatur disini, apa pula urusannya mengatur petugas,katanya.
     
Jangan sok ngatur mentang-mentang anggota DPD RI kalau tidak paham masalahnya sebab mengatur penumpang tidak seperti membalikkan telapak tangan,ucap pejabat PT Pelni itu. (Red/GS/Mdn)     

Posting Komentar

Top